Zuckerberg Ngamuk Rekrut Talenta AI, Saham Meta Tembus Rekor Tertinggi
Infoaceh.net – Saham Meta melesat ke rekor tertinggi pada sesi perdagangan Senin, 30 Juni 2025, setelah perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg melakukan ekspansi agresif dalam merekrut talenta terbaik di sektor kecerdasan buatan (AI).
Saham raksasa teknologi itu menembus level US$747,90 secara intraday, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Februari 2025.
Lonjakan harga saham ini diyakini sebagai respons positif pasar terhadap langkah Zuckerberg membentuk divisi baru bernama Superintelligence Labs, yang dipimpin oleh CEO Scale AI Alexandr Wang dan eks bos GitHub Nat Friedman bersama Daniel Gross.
Divisi ini bertugas mengelola model dasar AI, proyek strategis, dan riset superkecerdasan yang diyakini melampaui kemampuan manusia.
Kenaikan saham Meta ini menempatkannya sejajar dengan Microsoft dan Nvidia, dua raksasa teknologi lain yang juga mengalami lonjakan tajam belakangan ini, didorong oleh euforia AI global.
Superintelligence Labs terbentuk setelah Meta menggelontorkan investasi senilai US$14,3 miliar ke perusahaan rintisan milik Wang yang fokus pada pelabelan dan anotasi data.
Meta juga disebut mengincar Safe Superintelligence, perusahaan AI yang sebelumnya digawangi oleh Ilya Sutskever. Namun upaya akuisisi itu sempat ditolak oleh Sutskever.
Tak hanya itu, Meta juga mencaplok sejumlah peneliti dari OpenAI. CEO OpenAI Sam Altman bahkan menyebut bahwa Meta menawarkan bonus tanda tangan kontrak mencapai US$100 juta untuk merebut talenta dari perusahaannya.
Chief Technology Officer Meta, Andrew Bosworth, mengungkap bahwa pasar talenta AI saat ini berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya selama dua dekade terakhir di dunia teknologi. “Persaingan merebut otak-otak AI saat ini benar-benar gila,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Superintelligence Labs saat ini memiliki valuasi fantastis sebesar US$32 miliar, menurut laporan CNBC Internasional pada 19 Juni 2025. Keberadaan unit ini menjadi kekuatan baru Meta dalam perebutan hegemoni AI global, bersaing langsung dengan OpenAI, Alphabet (Google), hingga Anthropic.
Langkah agresif Zuckerberg ini menunjukkan bahwa Meta tidak hanya sekadar bermain di sektor media sosial, tetapi sudah masuk lebih dalam sebagai pemain dominan dalam revolusi AI generatif dan superintelligence di masa depan.