Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Iwan Setiawan Lukminto, Eks Bos Sritex yang Kini Tersandung Kasus Korupsi Kredit Bank

Nama Iwan Setiawan Lukminto selama ini identik dengan transformasi industri tekstil nasional ke kancah global. Namun, kasus hukum yang menjeratnya kini menjadi noda serius dalam catatan karier dan reputasi yang dibangunnya selama puluhan tahun.

Jakarta, Infoaceh.net – Iwan Setiawan Lukminto, nama besar di balik kesuksesan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), kini menjadi sorotan setelah ditangkap Kejaksaan Agung pada Selasa (20/5/2025).

berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit oleh bank milik negara kepada Sritex.

Iwan adalah putra dari Lukminto, pendiri Sritex, perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara yang bermula dari usaha dagang kecil di Pasar Klewer, Solo, sejak tahun 1966. Ia lahir di Solo, 24 Juni 1975 dan menamatkan pendidikan Sarjana Administrasi Bisnis di Suffolk University, Boston, Amerika Serikat, pada 1997.

Ia juga tercatat sebagai alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) angkatan XX.

Karier Iwan dimulai di Sritex pada 1997 sebagai Asisten Direktur, lalu naik menjadi Wakil Direktur Utama (1999),

Hingga menjabat Direktur Utama selama 17 tahun sejak 2006. Pada Maret 2023, ia diangkat sebagai Komisaris Utama hingga 2025.

Di bawah kepemimpinan Iwan, Sritex mencapai puncak kejayaan. Tahun 2013, perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham SRIL. Setahun sebelumnya, laporan keuangan menunjukkan laba bersih sebesar Rp229 miliar, naik signifikan dari Rp161 miliar pada 2011.

Sritex tak hanya menguasai pasar domestik, tetapi juga menjadi pemasok seragam militer untuk berbagai negara termasuk NATO dan Jerman. Perusahaan ini juga sempat memasok bahan seragam untuk organisasi Pemuda Pancasila, serta mengekspor ke Filipina.

Saat pandemi COVID-19 melanda, Sritex memproduksi 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu—menegaskan kapasitas produksinya yang mumpuni. Perusahaan ini juga membawahi sejumlah anak usaha seperti PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, PT Primayudha Mandiri Jaya, hingga Golden Legacy Pte Ltd.

Di luar dunia korporasi, Iwan aktif dalam organisasi industri dan olahraga. Ia pernah menjabat Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) periode 2020–2021, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), serta anggota ISEI untuk pengembangan pasar modal.

Ia juga tercatat sebagai Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia. Prestasinya pun diakui secara global, termasuk sebagai finalis EY World Entrepreneur of The Year 2015 dan penerima penghargaan ‘Best CEO’ dari Bisnis Indonesia Award 2018.

Majalah Forbes pada 2020 mencatat Iwan sebagai orang terkaya ke-49 di Indonesia, dengan estimasi kekayaan mencapai USD 515 juta atau sekitar Rp7,8 triliun.

Namun, perjalanan gemilang itu kini berakhir pahit. Iwan ditangkap di Solo atas dugaan keterlibatannya dalam korupsi pemberian fasilitas kredit oleh bank BUMN kepada PT Sritex yang kini telah pailit sejak Oktober 2024 dan resmi menghentikan operasional sejak Maret 2025.

Meski Sritex merupakan perusahaan swasta, kasus ini tetap diusut karena melibatkan dana publik dari bank milik negara. Kejaksaan menduga, kredit diberikan tanpa memenuhi standar operasional prosedur (SOP) perbankan yang berlaku, sehingga menimbulkan potensi kerugian negara hingga Rp692 miliar.

Nama Iwan Setiawan Lukminto selama ini identik dengan transformasi industri tekstil nasional ke kancah global. Namun, kasus hukum yang menjeratnya kini menjadi noda serius dalam catatan karier dan reputasi yang dibangunnya selama puluhan tahun.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Fitri Ermawati, ibu dari almarhum Jodi Ramadhansyah menerima ijazah pada wisuda Angkatan ke-165 USK di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu (28/5/2025). (Foto: Dok. USK Banda Aceh)
Mahasiswa yang tergabung dalam ALAMP AKSI Kota Banda Aceh menggelar unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Banda Aceh Rabu (28/5). (Foto: For Infoaceh.net)
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria, resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Indosat Tbk (ISAT)
Anggota Forbes DPR RI dan DPD RI asal Aceh
Wagub Aceh Fadhlullah bertemu Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas di Jakarta, Rabu (28/5). (Foto: For Infoaceh.net)
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman menerima audiensi Pengurus Cabang Olahraga anggota KONI Aceh, yakni Teuku Rayuan Sukma, Bachtiar Hasan, dan Ahyar, Rabu 28 Mei 2025 di Gedung KONI Pusat, Jakarta. (Foto: For Infoaceh.net)
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman menerima audiensi Pengurus Cabang Olahraga anggota KONI Aceh, yakni Teuku Rayuan Sukma, Bachtiar Hasan, dan Ahyar, Rabu 28 Mei 2025 di Gedung KONI Pusat, Jakarta. (Foto: For Infoaceh.net)
UIN Ar-Raniry menyerahkan donasi sebesar Rp50 juta untuk pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza, Palestina.
Akun Mobile Action dan rekening nasabah Bank Aceh Syariah, Muhammad Syafrizal (44), diretas. Sehingga, puluhan uang yang ada dalam rekening terkuras habis.
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah bersama rombongan saat bertemu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, di Jakarta, Senin (28/5/2025). (Foto: For Infoaceh.net)
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution
Ada Jam Tangan, Tas hingga Jaket Impor
Wakil Menteri Dikdasmen, Fajar Riza Ul Haq
Jamaah haji Aceh Kloter 10 tiba di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Rabu pagi (28/5).
Bandingkan dengan Salah, KAMMI Kritik Budaya Pembenaran yang Keliru dalam Menilai Penegakan Syariat
Skandal Rp9,9 Triliun! Dua Staf Nadiem Diseret Kejagung Terkait Korupsi Chromebook
KPK Sita Dokumen Rahasia Kasus Korupsi Bansos Covid-19 Senilai Rp125 Miliar
Apa Itu Altcoin? Alternatif Bitcoin yang Menjanjikan di Dunia Kripto
MU Tanpa Liga Champions, Amorim: Fokus Pada Pemain Akademi dan Skuad Efisien
Mega Korupsi Rp 9,9 Triliun Pengadaan Laptop Kemendikbud, Nadiem Makarim Bakal Dipanggil Kejagung
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks