Polisi Tetapkan Nahkoda dan Teknisi Kapal Tersangka Baru Penyelundupan Imigran Rohingya
Dalam kesempatan tersebut, Kompol Fadilah menjelaskan, adapun peran dari kedua tersangka, MA dan MAH berperan sebagai nahkoda kapal yang dilakukan secara bergantian dengan MA dan keduanya memastikan bahwa kapal berangkat dari Bangladesh menuju Indonesia dengan alat bantu Kompas.
“Untuk sementara alat bantu kompas belum diketemukan, dan diharapkan kepada masyarakat sekitar Blang Ulam, bila menemukan alat kompas tersebut, segera melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian,” pintanya.
Kemudian lanjutnya, peran tersangka HB, sebagai teknisi kapal dan dibayar seharga 70 ribu Taka (mata uang Bangladesh) dikuatkan dengan ditemukan tas milik nya yang berisikan alat – alat mekanik berupa kunci untuk perbaikan mesin bila ada kerusakan.
Kemudian kata Fadilah, sejauh ini Polresta telah memeriksa sebanyak 12 orang saksi.
“Dari 12 saksi yang dimintai keterangan membenarkan tugas dan tanggung jawab tersangka untuk mengangkut etnis rohingya agar sampai ke Indonesia,” ujarnya.
“Mereka dipersangkakan Pasal 120 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Jo pasal 55, 56 KUHP,” pungkasnya. (IA)