Polres Aceh Selatan Ungkap Kasus Pemerkosaan dan Pemerasan Guru, Berawal Joget-joget di TikTok
Kemudian ketika waktu hendak masuk shalat maghrib, SF membawa korban di sebuah cafe dekat tanjakan jalan Gunung Kerambil Kecamatan Tapaktuan. Di waktu magrib saat sepi, di bawah ancaman dan intimidasi SF, korban dipaksa melakukan hubungan badan.
Korban menjadi semakin ketakutan dan merasa terjebak dalam situasi semakin rumit.
Kemudian pada 23 Agustus 2024, AN kembali menghubungi korban dengan meminta uang sebesar Rp 12.950.000 untuk menghapus rekaman video masa lalunya. Korban, yang panik dan merasa tersudut, berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 2.000.000 dan mengirimkannya kepada AN.
Namun, AN terus menuntut sisa uang tersebut dan mengancam korban jika tidak menuruti permintaannya.
Atas bujukan suaminya, korban akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya.
Karena korban tidak tahan lagi memendam permasalahannya, pada 27 Agustus 2024, AB memutuskan untuk melaporkan kasus ini kepada pihak sekolah dan juga kepada kepolisian.
Setelah terima laporan dari korban, Tim Satreskrim Polres Aceh Selatan segera bertindak dan berhasil mengungkap kasus ini serta menangkap tersangka SF.
Pada saat Penyidik Unit PPA Satreskrim menginterogasi tersangka SF, SF tidak mampu menjelaskan secara spesifik siapa itu AN, dimana alamatnya serta bagaimana ciri-ciri AN.
Kapolres Aceh Selatan AKBP Mughi Prasetyo Habrianto melalui Kasat Reskrim AKP Fajriadi menyampaikan bahwa kasus ini adalah bentuk kejahatan serius yang melibatkan manipulasi, ancaman, pemerasan dan pemerkosaan yang merupakan pelanggaran terhadap martabat korban yang merupakan seorang guru.
“Kami tidak akan menoleransi segala bentuk kekerasan seksual dan pemerasan. Tersangka akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Fajriadi pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Barang bukti yang berhasil diamankan oleh Satreskrim Unit PPA dalam kasus ini antara lain dua unit handphone, pakaian yang digunakan oleh korban dan tersangka, serta kendaraan roda dua yang digunakan tersangka.
Selain itu, rekaman percakapan dan bukti pemerasan juga telah disita untuk kepentingan penyidikan.