Yusril Minta Masyarakat Aceh Jangan Salah Paham Soal MoU Helsinki Tak Bisa Jadi Rujukan
“Saya kenal baik almarhum Tgk Muhammad Daoed Beureueh sejak 1978, diperkenalkan oleh guru saya Prof Osman Raliby. Jadi, saya kualat kalau tidak membela kepentingan Aceh,” pungkas Yusril.
Yusril menegaskan bahwa dirinya sejak lama memiliki komitmen kuat terhadap Aceh, bahkan sebelum konflik Aceh mencapai meja perundingan di Helsinki.
Ia menyebut pernah mengusulkan nama “Naggroe Aceh Darussalam” serta mendorong kehadiran qanun sebagai landasan penerapan syariat Islam di Aceh.
“Saya kenal baik almarhum Tgk Muhammad Daoed Beureueh sejak 1978, diperkenalkan oleh guru saya Prof Osman Raliby. Jadi, saya kualat kalau tidak membela kepentingan Aceh,” pungkas Yusril.
Ia berharap klarifikasi ini mengakhiri kesalahpahaman dan mendorong semua pihak untuk fokus pada penguatan otonomi serta perdamaian berkelanjutan di Aceh.
Tag
- batas wilayah Aceh
- empat pulau sengketa Aceh Sumut
- Gampong Mangkir
- Ibrahim Hasan
- klarifikasi Yusril soal MoU
- konflik administrasi Aceh
- MoU Helsinki
- Naggroe Aceh Darussalam
- Otonomi Khusus Aceh
- perdamaian Aceh
- polemik Pulau Mangkir Gadang
- Prabowo Subianto pulau Aceh
- qanun syariat Islam Aceh
- Raja Inal Siregar
- sejarah konflik Aceh
- Sumatera Utara vs Aceh
- utama
- UU 23 Tahun 2014
- UU 24 Tahun 1956
- www.infoaceh.net
- Yusril Ihza Mahendra
Subscribe
Login
0 Comments