Aceh Perlu Sistem Kesehatan Terpadu, Ciptakan Efisiensi Layanan dan Kurangi Beban Pasien
Partisipasi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam pengawasan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Edukasi masyarakat mengenai hak dan tanggung jawab mereka dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dapat menghasilkan umpan balik yang berharga bagi penyedia layanan.
Peningkatan infrastruktur dan teknologi untuk unvestasi dalam infrastruktur kesehatan dan teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan.
Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi dapat membantu pelacakan dan analisis data, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Kesimpulannya:
Manajemen pelayanan mutu kesehatan di Aceh, belum terintegrasi satu fasilitas kesehatan (faskes) dengan faskes yang lain, sehingga ini bisa menjadi fokus pemerintah untuk tahun berikutnya ketika sudah terpilih menjadi pemimpin.
Sudah saatnya Tim IT menempati setiap puskesmas baik tingkat kabupaten mapun kota, karena ini adalah fondasi utama dalam membangun sistem kesehatan yang berkualitas.
Dalam konteks Indonesia, langkah-langkah perbaikan dan inovasi harus diambil untuk mengatasi tantangan dan memastikan bahwa setiap individu dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu.
Dengan pendekatan holistik dan kerja sama lintas sektor, Indonesia dapat mencapai standar pelayanan kesehatan mutu yang tinggi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan global di bidang kesehatan.
*Penulis adalah dokter dan mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala