Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Neng Eem Soroti Maraknya Malapraktik, Tegaskan Rakyat Miskin Tak Boleh Pulang Bawa Duka dari Rumah Sakit

Dalam Rapat Kerja Komisi IX bersama Kementerian Kesehatan, Majelis Disiplin Profesi (MDP), dan organisasi profesi seperti IDI, IBI, dan PPNI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/7/2025), Neng Eem menegaskan pentingnya reformasi sistemik dalam penanganan keluhan pasien dan penegakan disiplin tenaga medis.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Neng Eem Marhamah

Infoaceh.net – Ketua Fraksi PKB MPR RI yang juga Anggota Komisi IX DPR, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, angkat bicara soal makin maraknya kasus dugaan malapraktik di rumah sakit.

Dalam Rapat Kerja Komisi IX bersama Kementerian Kesehatan, Majelis Disiplin Profesi (MDP), dan organisasi profesi seperti IDI, IBI, dan PPNI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/7/2025), Neng Eem menegaskan pentingnya reformasi sistemik dalam penanganan keluhan pasien dan penegakan disiplin tenaga medis.

Menurutnya, malapraktik bukan hanya soal kelalaian individu, tetapi juga cerminan bobroknya sistem pengawasan dan lemahnya perlindungan terhadap pasien maupun tenaga kesehatan.

“Ada tiga dosa besar pelayanan kesehatan kita saat ini: abainya sistem pengawasan, lemahnya perlindungan tenaga medis, dan rendahnya literasi publik soal risiko medis,” ujar Eem.

Ia menyebut contoh nyata yang kerap membuat publik marah: bayi tertukar, ibu meninggal karena salah obat, hingga alat bedah tertinggal dalam tubuh pasien. Tapi Neng Eem menegaskan, semua kasus itu tak bisa langsung dikategorikan sebagai malapraktik sebelum investigasi menyeluruh dilakukan. “Apakah ini pelanggaran disiplin, kelalaian, atau justru kegagalan sistem? Kita harus pastikan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Eem menyampaikan keprihatinan karena hingga 1 Juli 2025, delapan provinsi di Indonesia belum juga memiliki Tim Pemeriksa Ad Hoc MDP yang menjadi ujung tombak investigasi disiplin tenaga kesehatan.

Ia mempertanyakan pula efektivitas sistem pelaporan masyarakat ke Kemenkes. “Dari ratusan laporan, hanya 31 persen terbukti pelanggaran. Apakah sistem aduannya terlalu longgar, atau korban memang kesulitan membuktikan?” tanyanya kritis.

Sebagai legislator dari daerah pemilihan Cianjur–Bogor, Neng Eem mendorong agar MDP segera menyusun petunjuk teknis etik, disiplin, dan hukum yang tidak multitafsir. Menurutnya, hal ini penting agar tenaga kesehatan tidak dikriminalisasi tapi juga tidak kebal hukum.

Ia menyambut baik adanya usulan agar unsur masyarakat sipil dan lembaga HAM dilibatkan dalam panel disiplin.

Bahkan, Neng Eem meminta IDI, IBI, dan PPNI untuk lebih aktif mengedukasi masyarakat serta membangun sistem pelaporan digital yang mudah diakses, termasuk menyediakan bantuan hukum merata sampai ke pelosok.

Tak hanya mendorong pencatatan, ia juga meminta Kementerian Kesehatan untuk menindaklanjuti laporan insiden keselamatan pasien dan kejadian tidak diharapkan (KTD) dengan pembinaan dan intervensi nyata, terutama kepada fasilitas kesehatan yang berulang kali lalai.

“Jangan sampai rakyat miskin harus berobat ke rumah sakit tapi pulang hanya membawa duka. Ini bukan semata soal malapraktik, tapi soal keadilan, kemanusiaan, dan integritas sistem kesehatan kita,” tegas Neng Eem menutup pernyataannya.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman
Viral 2 WNA Diduga Hipnotis dan Gondol Uang Kasir Kedai Seafood di Cilandak
Alumni UGM Bergerak Ultimatum Rektor dan Dekan Pamerkan Ijazah Jokowi
Oknum Polisi Pemeran Video Syur Bareng Selebgram Ambon Resmi Ditahan
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman
Pendeta di Blitar Diduga Cabuli 4 Anak Sopirnya, Lalu Hukum Diri Sendiri dengan Tidak Khutbah selama 3 Bulan
Kejari Aceh Besar mengeksekusi Muslim (54), mantan pejabat Pemkab Aceh Besar, yang terbukti korupsi pengelolaan retribusi pasar. Eksekusi dilakukan Jum'at, 4 Juli 2025 di Lapas Kelas IIA Banda Aceh, kawasan Lambaro. (Foto: Dok. Kejari Aceh Besar)
Pengakuan Salah Satu Pemilik Kios di Pasar Pramuka soal Paiman Rahardjo: Dia Spesialis Skripsi
Petugas melakukan pengaspalan jalan di kawasan Ulee Kareng-Pasar Lam Ateuk,Kamis (3/6/2025)
Utang Pemerintah Membengkak, Tembus Rp10.269 Triliun Akhir 2024
Tergiur Loker di Facebook, Anak di Bawah Umur Berangkat dari Lampung, Sesampai di Jakata Disuruh Melayani Pria Hidung Belang
Tim dari SMAN 7 Banda Aceh terdiri dari lima siswa berbakat: Bunga Nayla Afra, Siti Shazia Hawra, Athllah Ramadhan Putra Syr, Muhammad Aizhiel dan Muhammad Rasyad Rizqullah. (Foto: Ist)
Jembatan gantung yang menghubungkan Gampong Lambhuk Kecamatan Ulee Kareng dan Gampong Lamseupeung Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh dengan latar belakang Masjid Haji Keuchik Leumiek. (Foto: Ist)
Pengurus ISNU Aceh melakukan audiensi dengan Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar, Jum'at (4/7/2025). (Foto: Ist)
Banggar DPRK Banda Aceh meninjau DPMPTSP atau Mal Pelayanan Publik (MPP) Banda Aceh yang berlokasi di lantai III Pasar Aceh, Kamis (3/7). (Foto: Ist)
Bupati Aceh Selatan Mirwan menugaskan Plt Sekda Masrizal mengawasi dan memastikan stabilitas harga pupuk subsidi di Aceh Selatan. (Foto: Ist)
Edan! Suami di Riau Serahkan Istri untuk Disetubuhi Dukun, Dalih Sembuhkan Santet
Daftar 24 Calon Dubes yang Diusulkan Prabowo, Ada Nama Adik Luhut
Pangkoopsud I Marsda TNI Muzafar melaksanakan kunjungan kerja ke Lanud SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Jum'at (4/7/2025). (Foto: Ist)
Alumni Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Teknik USK Muhammad Haikal Gunarya, berhasil lolos program beasiswa dari Pemerintah Jepang yaitu MEXT untuk menempuh studi doktoral di bidang Seismologi. (Foto: Ist)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks