Sistem Rujukan Rumah Sakit di Aceh Berjalan Lambat, Pj Gubernur Minta Dibenahi
Sebagian besar dari layanan itu mengacu pada program JKN yang diimplementasikan ke dalam UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS Kesehatan.
Pada rakernas tahun ini, ASKADA mengusung tema ‘Transformasi layanan rujukan dan pemenuhan tenaga medis di Rumah Sakit Daerah, Menuju Indonesia Emas 2045’.
Pj Gubernur menyebutkan tema ini sangat relevan dengan pembangunan kesehatan Aceh.
Karena itu, Pj Gubernur meyakini, pembahasan pada raker ini bisa mendorong seluruh Rumah Sakit Daerah untuk berbenah sehingga sistem pelayanannya semakin berkualitas.
“Kita tentu menyadari, tuntutan masyarakat akan layanan kesehatan yang cepat dan akurat terus meningkat. Karena itu, besar harapan kami, rakernas ini bisa menghasilkan rekomendasi dan langkah strategis, agar Rumah Sakit Daerah bisa meningkatkan layanannya di semua lini,” imbuh Bustami.
Karena itu, ARSADA sangat diharapkan berada di garis terdepan mengawal semangat ini, sehingga mampu mewujudkan layanan kesehatan terbaik demi tercapainya Indonesia Emas 2045.
“Alhamdulillah, kami merasa bangga dan berbahagia, atas keputusan ARSADA yang telah memilih Aceh sebagai tuan Rakernas ARSADA tahun ini. Atas nama Pemerintah Aceh, kami mengucapkan Selamat Datang kepada keluarga besar ARSADA dari berbagai wilayah di tanah air. Selamat datang di Negeri Serambi Mekkah,” kata Pj Gubernur.
“Semoga rumah sakit daerah siap tampil sebagai motor penggerak dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita. Semoga Rakernas ini mampu menghasilkan rekomendasi terbaik, guna mendukung peran Rumah Sakit Daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” pungkas Pj Gubernur.
Untuk diketahui, Rakernas XVIV ASKADA diikuti 339 peserta, yang terdiri atas perwakilan Rumah Sakit Daerah, Dinas Kesehatan, perwakilan Pemda dan perwakilan DPRD se-Indonesia. Pada kegiatan tersebut, Pj Gubernur juga menandatangani prasasti Kantor ARSADA wilayah Aceh.