Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Bantuan Berdarah di Gaza: Kami Tak Ingin Makanan, Kami Ingin Ayah Kami Pulang

Dengan operasi UNRWA yang sangat dibatasi dan GHF yang menawarkan akses terbatas, tidak konsisten, dan berbahaya terhadap makanan, warga sipil yang putus asa tidak punya banyak pilihan selain mempertaruhkan nyawa mereka untuk mendapatkan makanan pokok.

Mustafa Nabil Abu Eid, 31, yang mengungsi dari Rafah ke al-Mawasi, sedang kembali dari titik distribusi Rafah bersama temannya Abdullah Abu Ghali, 39. Mereka membawa beberapa kantong pasta, nasi, dan kacang lentil di ransel mereka.

Mustafa menggambarkan perjalanan itu sebagai ‘perjalanan kematian’.

“Kami berjalan sekitar 2 km [1,2 mil] hanya untuk mencapai tepi zona itu,” katanya. “Kemudian kami menunggu – terkadang berjam-jam – hingga tank bergerak mundur. Saat mereka bergerak mundur, kami berlari melintasi tanah terbuka. Anda tidak tahu apakah Anda akan mendapat makanan atau terbunuh.”

Ia mengatakan ia sering ditanya mengapa orang-orang masih pergi.

“Tidak ada pilihan. Jika kami tinggal di tenda, kami akan mati karena kelaparan, penyakit, pengeboman. Jika kami pergi, kami mungkin akan mati, tetapi kami mungkin juga membawa sesuatu untuk anak-anak kami.”

Mustafa memiliki lima orang anak. Anak tertuanya, Saba, berusia 10 tahun. Anak bungsunya, si kembar Hoor dan Noor, baru saja berusia tiga tahun.

“Mereka menangis karena kelaparan. Saya tidak tahan. Kami mencari kehidupan melalui kematian.”

Distribusi ‘jebakan kematian’

Badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa kelaparan sudah terjadi di beberapa bagian Gaza. Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) melaporkan pada Juni bahwa seluruh penduduk menghadapi kekurangan pangan akut dengan lebih dari satu juta orang berisiko kelaparan. Anak-anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi.

Dengan operasi UNRWA yang sangat dibatasi dan GHF yang menawarkan akses terbatas, tidak konsisten, dan berbahaya terhadap makanan, warga sipil yang putus asa tidak punya banyak pilihan selain mempertaruhkan nyawa mereka untuk mendapatkan makanan pokok.

Sejak inisiatif bantuan Amerika-Israel dimulai pada 27 Mei, 39 orang masih belum diketahui keberadaannya. “Mereka diduga hilang atau tewas di dekat zona bantuan,” demikian menurut pemerintah Gaza.

Beberapa kemungkinan telah dikubur di kuburan yang tidak bertanda atau masih terperangkap di bawah reruntuhan atau di medan yang tidak dapat diakses.

Menuntut pertanggungjawaban

Menurut pakar hukum internasional, serangan sistematis terhadap warga sipil di lokasi bantuan mungkin merupakan kejahatan perang.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Hari Kedua Operasi SAR KMP Tunu Tenggelam: Tim Sisir Gilimanuk
Ulama kharismatik internasional, Habib Luthfie bin Yahya, menyatakan bahwa Ijtimak Ulama se-Aceh merupakan solusi terbaik menyelesaikan konflik terkait wakaf Sultan Blang Padang. (Foto: Ist)
Sidah Alatas, Notaris Bogor yang Ditemukan Tewas di Sungai Citarum, Dikenal Pekerja Keras
Putusan MK Bikin Komisi III Bingung: Yang Final Mana?
Beathor Tertarik Ungkap Polemik Ijazah Jokowi Usai Dengar Pidato Megawati
Kabar Kapolres Ditangkap KPK Terkait Proyek Jalan di Sumut, Statusnya Tak Jadi Tersangka
Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengajak seluruh kepala daerah di Aceh kompak memperjuangkan perpanjangan Dana Otsus dan pelaksanaan menyeluruh UUPA. (Foto: Ist)
Pimpinan Dayah Raudhatul Hikmah Al-Waliyyah Abu H Syukri Daud Pango
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman
Viral 2 WNA Diduga Hipnotis dan Gondol Uang Kasir Kedai Seafood di Cilandak
Alumni UGM Bergerak Ultimatum Rektor dan Dekan Pamerkan Ijazah Jokowi
Oknum Polisi Pemeran Video Syur Bareng Selebgram Ambon Resmi Ditahan
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman
Pendeta di Blitar Diduga Cabuli 4 Anak Sopirnya, Lalu Hukum Diri Sendiri dengan Tidak Khutbah selama 3 Bulan
Kejari Aceh Besar mengeksekusi Muslim (54), mantan pejabat Pemkab Aceh Besar, yang terbukti korupsi pengelolaan retribusi pasar. Eksekusi dilakukan Jum'at, 4 Juli 2025 di Lapas Kelas IIA Banda Aceh, kawasan Lambaro. (Foto: Dok. Kejari Aceh Besar)
Pengakuan Salah Satu Pemilik Kios di Pasar Pramuka soal Paiman Rahardjo: Dia Spesialis Skripsi
Petugas melakukan pengaspalan jalan di kawasan Ulee Kareng-Pasar Lam Ateuk,Kamis (3/6/2025)
Utang Pemerintah Membengkak, Tembus Rp10.269 Triliun Akhir 2024
Tergiur Loker di Facebook, Anak di Bawah Umur Berangkat dari Lampung, Sesampai di Jakata Disuruh Melayani Pria Hidung Belang
Tim dari SMAN 7 Banda Aceh terdiri dari lima siswa berbakat: Bunga Nayla Afra, Siti Shazia Hawra, Athllah Ramadhan Putra Syr, Muhammad Aizhiel dan Muhammad Rasyad Rizqullah. (Foto: Ist)
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks