Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

G7 Desak Rusia Terima Gencatan Senjata, Ancam Kenakan Sanksi Baru

CHARLEVOIX, QUEBEC, KANADA — 
Para menteri luar negeri dari Kelompok Tujuh (G7), yang terdiri dari negara-negara demokrasi terkemuka, pada Jumat (14/3) mendesak Rusia untuk menyetujui gencatan senjata yang diusulkan oleh Amerika Serikat dalam konflik Rusia-Ukraina atau berisiko menghadapi sanksi lebih lanjut.

“Kami mendesak Rusia untuk menanggapi dengan menyetujui gencatan senjata dengan ketentuan yang sama dan menerapkannya sepenuhnya [gencatan itu],” ujar para menteri luar negeri dalam pernyataan dari Kanada. “Kami juga mempertimbangkan langkah-langkah tambahan terhadap Rusia jika gencatan senjata tidak disepakati, termasuk sanksi lebih lanjut, pembatasan harga minyak, peningkatan dukungan bagi Ukraina, serta opsi lainnya.”

Pernyataan tersebut mengatakan negara-negara G7 menegaskan “dukungan mereka yang tak tergoyahkan untuk Ukraina dalam mempertahankan integritas teritorial dan haknya untuk hidup, serta kebebasan, kedaulatan, dan kemerdekaannya.”

Pernyataan itu disampaikan saat Kremlin menyatakan bahwa masih ada banyak hal yang perlu diselesaikan dalam kesepakatan gencatan senjata Ukraina, mengindikasikan ketidaksiapannya untuk sepenuhnya mendukung proposal Amerika.

Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff berbicara kepada awak media di luar West Wing Gedung Putih di Washington, AS, 6 Maret 2025. (Foto: Reuters)

Gedung Putih menyatakan bahwa utusan khusus Presiden Amerika, Donald Trump, yakni Steve Witkoff, berdialog dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis (13/3).

Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Amerika Marco Rubio mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat Amerika akan mengadakan pertemuan akhir pekan ini setelah Witkoff kembali ke Washington guna meninjau secara mendalam posisi Rusia dan menentukan langkah berikutnya.

“Cukuplah untuk mengatakan bahwa saya merasa ada alasan untuk optimisme yang berhati-hati. Namun, di saat yang sama, kami tetap menyadari bahwa situasi ini sulit dan kompleks,” ujar Rubio kepada wartawan usai pertemuannya dengan rekan-rekannya.

Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Kanada, Malie Joly, menyatakan, “Semua menteri luar negeri G7 mendukung usulan gencatan senjata dari Amerika yang telah disetujui oleh Ukraina,” dan saat ini fokus utama adalah menunggu tanggapan dari Rusia.

Ia menambahkan, “Bola sekarang ada di tangan Rusia jika menyangkut Ukraina.”

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyampaikan pandangan serupa dalam wawancara dengan media, dengan menegaskan, “Ada kesepakatan bersama bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk gencatan senjata tanpa syarat. Ukraina telah menyatakan posisinya, dan kini saatnya Rusia menerimanya.”

“Lammy juga mencatat bahwa ‘koalisi sukarela’ sedang dibentuk untuk menyediakan Ukraina dengan ‘struktur keamanan’ serta mekanisme pemantauan yang diperlukan guna mendukung gencatan senjata.”

Pernyataan bersama G7 tersebut disampaikan ketika Kremlin menyatakan bahwa masih ada banyak hal yang perlu diselesaikan dalam kesepakatan gencatan senjata Ukraina, mengindikasikan ketidaksiapannya untuk sepenuhnya mendukung proposal Amerika.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Putin masih menunggu jawaban setelah mengajukan beberapa pertanyaan tentang implementasi gencatan senjata.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak tanggapan Putin dengan menyebutnya sebagai upaya “sengaja” menetapkan syarat yang mempersulit serta “memperlambat proses.”

“Gencatan senjata sementara tanpa syarat selama 30 hari adalah langkah awal yang penting untuk membawa kita lebih dekat menuju perdamaian yang adil dan abadi,” tulis Zelenskyy pada Rabu dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

Para menteri luar negeri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat berkumpul di Charlevoix, Quebec, untuk menghadiri pembicaraan G7.

China

Selain Ukraina, para menteri luar negeri G7 juga membahas peran China dalam keamanan global, stabilitas kawasan Samudra Hindia dan Pasifik, serta keamanan maritim secara tertutup.

Pada Jumat, para menteri luar negeri G7 menggelar sesi khusus untuk membahas tantangan strategis yang ditimbulkan oleh China, Korea Utara, Iran, dan Rusia. Kolaborasi anti-Barat yang terus berkembang di antara keempat negara ini kerap disebut oleh analis kebijakan luar negeri dan pejabat militer sebagai “Poros Pergolakan.”

Pernyataan bersama G7 menyatakan bahwa kelompok tersebut tetap “prihatin dengan pembangunan militer China dan peningkatan pesat persenjataan nuklirnya.” Mereka mendesak China “untuk terlibat dalam diskusi pengurangan risiko strategis dan mendorong stabilitas melalui transparansi.”

Para menteri luar negeri juga kembali menegaskan kekhawatiran serius mereka terhadap situasi di Laut China Timur dan Laut China Selatan, dengan menentang keras segala upaya sepihak untuk mengubah status quo, terutama melalui kekerasan atau paksaan.

Anggota G7 juga menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta kembali menolak segala upaya sepihak untuk mengubah status quo melalui kekerasan atau paksaan.

Menteri Luar Negeri Rubio pada Jumat mengatakan kepada VOA dalam jumpa pers bahwa ia yakin para pemimpin Amerika dan China akan bertemu pada waktunya.

“Baik mereka sepakat atau tidak, mereka harus berkomunikasi demi keselamatan dan kesejahteraan dunia,” kata Rubio setelah mengakhiri pertemuan dengan para menteri luar negeri G7.

Gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina berpotensi memengaruhi kehadiran Amerika di Indo-Pasifik, karena para pejabat dan analis menilai bahwa mengakhiri konflik akan memungkinkan Washington mengalihkan sumber daya untuk menghadapi tantangan di kawasan tersebut.

“Saya tidak melihat konflik yang berkepanjangan dan terus berlangsung di Eropa atau Ukraina sebagai sesuatu yang baik bagi kawasan Indo-Pasifik. Konflik ini menyita banyak perhatian, waktu, dan sumber daya global dari wilayah-wilayah yang tetap menjadi ancaman,” ujar Rubio kepada VOA awal minggu ini dalam sebuah pengarahan di atas pesawat militer.

“Dalam banyak hal, kita bisa lebih banyak mencurahkan perhatian pada Indo-Pasifik jika perdamaian dapat diwujudkan di Eropa,” ujarnya. [ah/ft]

Sumber: VOA Indonesia

Lainnya

Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah menyerahkan SK penunjukan Jalaluddin ST MT sebagai Plt Sekda Kota Banda Aceh, Rabu, 30 April 2025. (Foto: For Infoaceh.net)
Nazir Adam dan Heri Julius ditunjuk sebagai Ketua dan Sekretaris Tim Pemenangan Tgk Anwar Ramli sebagai Calon Ketua Umum KONI Aceh. (Foto: Ist)
Asisten I Sekda Aceh Azwardi memaparkan potensi sektor agribisnis, peternakan, dan kawasan industri dalam sebuah diskusi terbuka bersama PT Flora Agung yang berlangsung di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Rabu (30/4). (Foto: For Infoaceh.net)
Sebanyak 23 unit kios atau kedai di Pasar Lamno, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, hangus terbakar pada Rabu (30/4/2025). (Foto: For Infoaceh.net)
Sidang Itsbat penetapan produk halal dipimpin oleh Wakil Ketua MPU Aceh Tgk Hasbi Albayuni di Ruang Rapat Pimpinan MPU Aceh, Selasa (29/4)
Unit PPA Satreskrim Polres Aceh Utara mengamankan pria berinisial Z (23), warga Lhoksukon, Aceh Utara, atas dugaan pemerkosaan seorang anak perempuan berusia 14 tahun. (Foto: Dok. Polres Aceh Utara)
Penyidik Polresta Banda Aceh menyerahkan dua tersangka kasus perdagangan satwa dilindungi ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Aceh Besar, Selasa (29/4/2025).
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi memimpin Sertijab Wakapolres, Kabag Log, Kasat Binmas, Kasat Reskrim dan empat Kapolsek di Lapangan Parama Satwika Mapolres Aceh Tamiang, Selasa (29/4)
Ketua PKK Aceh Marlina Usman bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan Aceh Malahayati dan Ketua PKK Aceh Besar Rita Maya Sari menggunting pita tanda dimulainya Sekolah Lansia Cemara Kasih, di Gampong Alue Gintong Kecamatan Seulimuem, Selasa sore (29/4)
Wakil Bupati Aceh Selatan Baital Mukadis saat melakukan sidak RSUDYA Tapaktuan beberapa waktu lalu
Kakanwil Kemenag Aceh Azhari RDP dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (29/4) tentang persiapan penyelenggaraan haji Embarkasi Aceh
Athaya, alumni MAN 3 Banda Aceh (foto: IST)
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi
Kapolres Aceh Tenggara AKBP Yulhendri menerima penghargaan dari Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry, atas keberhasilannya mengungkap kasus narkotika jenis sabu seberat 1 kilogram atau senilai Rp1,5 miliar. (Foto: For Infoaceh.net)
Kajari Sabang Milono Raharjo SH MH memimpin pemusnahan barang bukti kejahatan di kantor Kejari Sabang, Selasa (29/4). (Foto: Infoaceh.net/ Andi Armi)
Garis ungu tanah Dayah Abu Tanoh Mirah. Garis kuning dan merah yang diserobot
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menyampaikan keterangan pers usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 April 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Polda Aceh menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka menghadapi kontijensi tahun 2025 di Lapangan Mapolda Aceh, Selasa, 29 April 2025
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Integrated Terminal Lhokseumawe menjalankan Program TJSL melalui pengembangan edu-ekowisata berbasis masyarakat di lahan Kampus Reuleut Universitas Malikussaleh (Unimal), Lhokseumawe
PLN UP3 Langsa menjalin koordinasi dengan Polres Langsa melalui kunjungan silaturahmi yang diterima Kapolres Langsa AKBP Mughi Prasetyo Habrianto.