Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Iran Tegaskan Diplomasi “Diledakkan” AS dan Israel: Tidak Ada Ruang Perundingan Saat Ini Pasca-Serangan Nuklir

"Wilayah ini penuh dengan pangkalan Amerika; terdapat lebih dari 40.000 tentara Amerika. Saya pernah mendengar seorang komandan Iran berkata, 'itu berarti ada 40.000 target yang dapat kita serang'," kata Kamrava kepada Aljazeera.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Israel dan AS telah "meledakkan" diplomasi dengan serangkaian serangan udara mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Infoaceh.net – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Israel dan AS telah “meledakkan” diplomasi dengan serangkaian serangan udara mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Ia menegaskan, Iran tak bisa lagi dibujuk kembali ke meja perundingan, sebab bukan pihaknya yang menghentikan proses tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Araghchi menanggapi seruan dari Inggris dan Uni Eropa agar Iran kembali berdialog. Dalam postingannya di X, ia mengungkapkan, “Pekan lalu, kami melakukan negosiasi dengan AS ketika Israel memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut.”

“Pekan ini, kami mengadakan pembicaraan dengan E3/EU ketika AS memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut. Kesimpulan apa yang akan Anda ambil?” Araghchi merasa heran, mengapa Inggris dan Perwakilan Tinggi UE beranggapan Iranlah yang harus ‘kembali’ ke meja perundingan.

“Tapi bagaimana Iran bisa kembali ke diplomasi yang tidak pernah ia tinggalkan, apalagi diledakkannya?”.

Ketika ditanya apakah masih ada ruang untuk diplomasi setelah serangan AS, Araghchi menegaskan “tidak sekarang”. “Pintu diplomasi harus selalu terbuka, namun hal tersebut tidak terjadi saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran.

“Negara saya sedang diserang, di bawah agresi, dan kami harus merespons berdasarkan hak sah kami untuk membela diri.” Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, katanya, “merupakan pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat dimaafkan”.

Menteri Luar Negeri Iran menambahkan bahwa pemerintahan AS yang “menghasut perang dan melanggar hukum” akan “bertanggung jawab sepenuhnya atas konsekuensi berbahaya dan dampak penerapan tindakan agresinya”.

“Serangan militer AS terhadap integritas teritorial dan kedaulatan nasional negara anggota PBB yang dilakukan dengan berkolusi dengan rezim genosida [Israel], sekali lagi mengungkapkan sejauh mana permusuhan Amerika Serikat terhadap rakyat Iran yang mencari perdamaian,” tambahnya.

Hassan Ahmadian, asisten profesor di Universitas Teheran, menilai sistem berbasis aturan internasional “berantakan” setelah AS ikut serta dalam serangan Israel terhadap Iran.

“Sebelumnya, Israel menyerang fasilitas nuklir Iran dan jelas melanggar piagam IAEA. Kini Amerika Serikat melakukan hal yang sama. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa mereka pada dasarnya melanggar Piagam PBB,” kata Ahmadian kepada Aljazeera.

“Jadi semuanya berantakan jika menyangkut tanggung jawab hukum komunitas internasional.”

Ketika ditanya bagaimana tanggapan Iran, Ahmadian memperkirakan Iran akan melancarkan serangan terhadap pangkalan dan aset AS di wilayah tersebut, namun akan mencoba untuk “mengkoreografikan” tindakan militer agar tidak menimbulkan korban atau eskalasi berlebihan.

Ada 50 pangkalan di sekitar Iran yang digunakan AS.

“Kita tahu bahwa masing-masing pangkalan tersebut memiliki batasan dalam kapasitas operasionalnya, dan mereka harus meminta izin untuk melancarkan serangan terhadap pihak ketiga dari wilayah mereka,” kata Ahmadian.

“Hubungan baik dengan Qatar, dengan banyak negara anggota GCC, tentu saja diperhitungkan. Namun pada saat yang sama, Iran telah menegaskan kepada negara-negara ini bahwa jika kami diserang, kami akan membalas sumber serangan tersebut.” tegasnya.

Mehran Kamrava, seorang profesor pemerintahan di Universitas Georgetown di Qatar, mengatakan belum jelas bagaimana reaksi Iran pascaserangan AS semalam.

“Wilayah ini penuh dengan pangkalan Amerika; terdapat lebih dari 40.000 tentara Amerika. Saya pernah mendengar seorang komandan Iran berkata, ‘itu berarti ada 40.000 target yang dapat kita serang’,” kata Kamrava kepada Aljazeera.

Ia mempertanyakan apakah Iran akan menyerang pangkalan AS di Timur Tengah, dan jika ya, apakah akan dilakukan secara “terukur”, seperti serangan balasan atas pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada tahun 2020.

“Saya pikir semuanya masih harus dilihat, namun demikian, Iran harus membalas. Secara politis, mereka tidak bisa hanya duduk diam dan menerima apa yang Trump inginkan,” kata Kamrava.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya melaporkan total 84 kepala daerah mengikuti retret di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat. Ia juga menyebutkan ada dua kepala daerah yang absen dalam retret gelombang kedua ini.
Masjid Jogokariyan
PLN Indonesia Power mempunyai fungsi monitoring pembangkit yaitu Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC), pasokan listrik saat momen Ramadan dan Idulfitri 1446 H dipantau 24 jam.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo
Pep Guardiola gagal meraih trofi mayor
Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat kerja sama strategis sektor energi dengan Rusia, usai kunjungannya ke Moskow dan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin.
Empat Tim Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025, Dua Wakil Asia Kandas Lebih Awal
Ilustrasi Tambang
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, Oleh Soleh, memberikan apresiasi tinggi kepada Mayor Laut (P) Firman Cahyadi, CTMP., CBEI., S.Hub.Int.
Dua rumah warga dan 1 kios terbakar di Jalan Belibis Gunung Leuser Gampong Sukaramai (Blower) Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Ahad sore, 22 Juni 2025. (Foto: Ist)
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky dan Wakil Bupati T. Zainal Abidin, serta Wali Kota Sabang Zulkifli H. Adam dan Wakil Wali Kota Suradji Junus, mengikuti retreat kepala daerah gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 22–26 Juni 2025. (Foto: Ist)
Geng Solo Musuh Reformasi yang Nyata
Laode Ida
Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh. (Foto: Ist)
Pemerintah Siapkan Hilirisasi Teknologi Sawit Lewat Skema Bisnis Petani
AS Serang Iran, Perang Dunia III di Depan Mata?
Presiden Serukan Gerakan Nasional Basmi Malaria dari Indonesia
Terapi Alam Dinilai Ampuh Redakan Nyeri Kronis, Ini Penjelasannya
Harga Emas Antam di Pegadaian Terus Merangkak Naik Hari Ini
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks