Iran Tidak Gentar, Luncurkan Rudal Balistik ke Wilayah Israel, Bisa Jangkau Hingga 2.000 Kilometer
Serangan-serangan ini, menurut pernyataan tersebut, akan terus berlangsung secara tepat sasaran dan intensif.
“Markas intelijen seperti Mossad dan Aman, serta pangkalan militer Israel, telah menjadi target utama,” tulis IRGC dalam pernyataan tersebut.
IRGC menegaskan bahwa rudal-rudal Iran tidak akan membiarkan musuh merasa aman, bahkan di dalam bunker bawah tanah.
Dalam narasi yang sangat tegas, IRGC juga menyebut bahwa masyarakat Israel kini dihadapkan pada dua pilihan, bertahan dalam kondisi mencekam di tempat perlindungan atau melarikan diri dari tanah hasil perampasan historis, menurut Iran.
Gelombang serangan balasan Iran ini dimulai sejak 13 Juni, menyusul serangan Israel yang disebut menargetkan fasilitas militer, nuklir, dan pemukiman sipil di Iran.
Teheran mengeklaim bahwa agresi tersebut telah menewaskan sejumlah tokoh penting, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, serta puluhan warga sipil, di antaranya wanita dan anak-anak.
Sementara itu, Iran menegaskan bahwa serangan balasannya telah menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur militer, intelijen, dan industri Israel.
Iran juga telah luncurkan rudal hipersonik
Sebelumnya, Iran juga telah meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 ke wilayah Israel pada Rabu (18/6/2025) dini hari waktu setempat, dalam eskalasi terbaru konflik antara dua musuh bebuyutan di Timur Tengah.
Peluncuran ini dilakukan beberapa jam setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, menyerukan “penyerahan tanpa syarat” dari Iran.
Dikutip dari AFP, Rabu (18/6/2025), Garda Revolusi Iran menyatakan serangan ini merupakan bagian dari gelombang ke-11 Operasi Honest Promise 3.
Mereka mengeklaim rudal hipersonik tersebut telah berulang kali mengguncang tempat perlindungan di kota Tel Aviv, pusat komersial utama Israel.