Israel Akan Serang Negara Muslim Satu per Satu
Di luar regional itu, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Sabtu mendesak komunitas internasional dan PBB untuk mengambil “langkah mendesak dan kredibel” untuk mengakhiri serangan Israel di Iran. Melalui panggilan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Sharif mengatakan Pakistan berdiri dalam “solidaritas yang tegas” terhadap rakyat dan pemerintah Iran.
“Perdana Menteri mengecam provokasi dan petualangan Israel yang terang-terangan sebagai ancaman besar terhadap perdamaian dan stabilitas regional dan global,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya setelah panggilan telepon tersebut. “Mendesak masyarakat internasional dan PBB untuk mengambil langkah-langkah mendesak dan kredibel untuk mengakhiri perilaku agresif dan tindakan ilegal Israel,” tambahnya.
Malaysia juga mengeluarkan pernyataan dukungan untuk Iran dalam ekskalasi perang yang meletus sejak Jumat pekan lalu. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendukung Iran untuk mempertahankan hak dan martabat nasionalnya, dengan melancarkan serangan balasan ke Israel.
Sebagaimana dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, Senin (16/6/2025), PM Anwar menegaskan Malaysia menjunjung tinggi kedaulatan semua negara. “Itulah sebabnya saya memberi tahu rekan-rekan kabinet saya, Malaysia harus menunjukkan kekuatannya. Kami adalah negara yang merdeka dan berdaulat, dan kami harus membela hak-hak teman-teman kami, termasuk Iran, yang telah dirugikan. Kami membela hak Iran untuk membalas guna menegakkan martabat nasionalnya,” kata Anwar.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada presiden Iran bahwa Israel ingin “menyeret seluruh kawasan ke dalam kebakaran,” menurut pernyataan dari kepresidenan Turki. Erdogan juga mengatakan kepada Pezeshkian bahwa serangan Israel bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari genosida di Gaza.
Erdogan juga mengatakan kepada Muhammad bin Salman bahwa Israel perlu “dihentikan”, dan menyebutnya sebagai “ancaman utama terhadap stabilitas dan keamanan di kawasan”. Masalah program nuklir Iran “hanya dapat diselesaikan melalui negosiasi”, tambahnya. Pemimpin Turki itu juga berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.