Munafiknya AS, Sesalkan Korban Pembantaian di Gaza Tapi Tetap Kirim Senjata ke Israel
WASHINGTON — Pemerintah Amerika Serikat (AS) agaknya mulai jengah dengan jumlah korban sipil akibat bombardir Israel di Jalur Gaza.
Kendati demikian, penyesalan itu hanya di mulut saja alias munafik, karena bom-bom pembunuh terus dikirimkan negeri Paman Sam ke Israel.
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengatakan terlalu banyak warga Palestina yang tewas di Gaza. Ia mendesak Israel untuk lebih banyak berupaya dalam melindungi mereka. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di sela COP28.
“Ketika Israel membela diri, yang terpenting adalah caranya. Amerika Serikat bersikap tegas: Hukum internasional harus dihormati, terlalu banyak rakyat Palestina yang tak bersalah tewas dibunuh,” katanya, Ahad (3/12/2023).
AS nampaknya semakin vokal dalam mendesak Israel mempersempit zona pertempurannya dalam setiap serangan ke Gaza selatan memastikan daerah aman bagi rakyat Palestina.
“Ketika Israel mengejar tujuan militernya di Gaza, kami percaya Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah,” kata Harris.
Terlepas dari retorika Harris, Amerika Serikat (AS) telah dan terus mengirimkan persenjataan dalam jumlah besar ke Israel sejak dimulainya pertempuran di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Bom penghancur bunker berukuran besar termasuk di antara yang dipasok ke Israel.
Wall Street Journal, mengutip keterangan beberapa pejabat AS mengungkapkan, sejak 7 Oktober 2023, AS telah mengirimkan sekitar 15 ribu bom dan 57 ribu artileri. Persenjataan tersebut mulai diangkut menggunakan pesawat kargo militer C-17, tak lama setelah pecahnya pertempuran dengan Hamas di Gaza.
Menurut pejabat AS pengiriman persenjataan masih berlangsung hingga beberapa hari terakhir.
“AS sebelumnya belum mengungkapkan jumlah total senjata yang dikirim ke Israel atau transfer 100 BLU-109, bom penghancur bunker seberat 2.000 pon,” kata Wall Street Journal dalam laporannya yang mengutip keterangan beberapa pejabat AS, Sabtu (2/12/2023).
Bom penghancur bunker dikenal karena kemampuannya menembus jauh ke dalam struktur benteng sebelum meledak. Menurut Wall Street Journal, sejauh ini persenjataan yang dikirim AS ke Israel terdiri dari 5.400 bom MK84, 5.000 bom MK82 terarah, sekitar 1.000 bom GBU-39 berdiameter kecil, dan sekitar 3.000 munisi serangan langsung gabungan (joint direct attack munitions/JDAM).