Pejuang Palestina Hancurkan Ratusan Kendaraan Tempur Penjajah Israel
Jumlah itu berarti perlawan di Gaza berhasil menghancurkan sedikitnya 78 persen dari 383 kendaraan tempur Israel yang masuk pada awal serangan darat.
Brigade al-Qassam juga mengumumkan bahwa mereka telah menyebabkan banyak kematian dan cedera dalam berbagai serangan terhadap pasukan pendudukan di Gaza.
Jumlah ini, termasuk enam orang dalam serangan dari jarak nol pada Ahad (19/11/2023).
Sementara tentara penjajah Israel mengakui terbunuhnya tujuh perwira dan tentara serta terlukanya empat personel dalam pertempuran pada Ahad, kemudian mengumumkan lagi terbunuhnya tiga prajurit pada Senin.
Sementara, Maan News melaporkan bahwa tentara Israel mengungkapkan bahwa sejak awal operasi darat di Jalur Gaza, ada beberapa kasus tentaranya terbunuh oleh tembakan teman sendiri.
Menurut tentara Israel, sebagian besar kasus ini terjadi selama pertempuran gabungan antara pasukan lapis baja dan infanteri. Menunjukkan bahwa kecelakaan diselidiki dan pelajaran diambil darinya setiap hari.
Sebagai bagian dari pembelajaran ini, diputuskan bahwa setiap kekuatan yang memasuki sebuah gedung harus menunjukkan posisinya di dalam gedung, dan tank harus ekstra hati-hati saat menembaki gedung.
Saat ini, terdapat lebih dari sepuluh ribu tentara IDF di Jalur Gaza, dan pertempuran terus berlanjut di pusat kota dan di lingkungan Zaytoun serta Jabalia.
Awal dari Akhir
Mengenai pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza, Abu Ubaida menekankan tujuan penjajah dalam perang ini adalah untuk menghancurkan dan membunuh warga sipil.
“Bencana yang ditimpakan musuh terhadap rakyat kami akan menjadi awal dari berakhirnya mereka.”
Dia menambahkan, histeria yang dialami Israel dengan melakukan pengeboman membabi buta merupakan indikasi kurangnya keyakinan akan kemenangan.
Di akhir pidatonya, ia menyimpulkan kemenangan akan diraih warga Palestina. “Agresi akan dipatahkan, dan kemauan kita tidak dapat dipatahkan.”
Sebelum pidato Abu Ubaida, Brigade Al-Qassam mengebom wilayah Tel Aviv di Israel.
Koresponden Al Jazeera mengatakan itu adalah salah satu pemboman terbesar yang pernah dilakukan terhadap kota tersebut.