INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Luar Negeri

Penjajah Israel Bunuh Puluhan Jurnalis Karena Khawatir Menyiarkan Kekejaman di Gaza

Last updated: Sabtu, 25 November 2023 11:55 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 7 Menit
Puluhan jurnalis telah gugur terkena serangan Israel di Palestina dan Lebanon sejak serangan brutal Israel ke Gaza dimulai 7 Oktober lalu
Puluhan jurnalis telah gugur terkena serangan Israel di Palestina dan Lebanon sejak serangan brutal Israel ke Gaza dimulai 7 Oktober lalu
SHARE

GAZA – Puluhan jurnalis telah gugur terkena serangan Israel di Palestina dan Lebanon sejak serangan brutal Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu.

Bocoran dari pejabat di Amerika Serikat (AS) mengindikasikan alasan pembunuhan-pembunuhan itu.

Militer Israel kembali melancarkan 12 serangan udara besar-besaran di wilayah Lebanon pada Kamis (16/10/2025) malam. Serangan tersebut menewaskan satu warga sipil dan melukai setidaknya tujuh orang lainnya.
Israel Langgar Gencatan Senjata, 12 Serangan Udara Guncang Lebanon

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, setidaknya 53 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh sejak perang dimulai pada 7 Oktober. Di Gaza, keluarga para jurnalis juga jadi sasaran.

- ADVERTISEMENT -

Situs berita politik AS, Politico mengungkapkan pada Kamis (23/11/2023), ada kekhawatiran di pemerintah AS dan sekutunya Israel bahwa para jurnalis akan menyoroti kekejaman di Gaza.

Hal itu jadi salah satu alasan keengganan menyepakati gencatan senjata.

- ADVERTISEMENT -
Presiden Lebanon Joseph Aoun mengecam keras serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel ke berbagai wilayah Lebanon pada Kamis (16/10/2025) malam
Joseph Aoun Murka: Israel Hantam Lebanon Saat Gencatan Senjata Masih Berlaku

Kesepakatan gencatan yang belakangan akhirnya disepakati memicu kekhawatiran pemerintah bahwa kondisi itu akan memungkinkan jurnalis untuk menyaksikan sejauh mana kehancuran yang ditimbulkan Israel di Gaza dan kejahatan perang yang telah dilakukannya.

Menurut seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya yang berbicara kepada Politico, “ada kekhawatiran di pemerintahan mengenai konsekuensi yang tidak diinginkan dari jeda tersebut: bahwa hal ini akan memberikan akses yang lebih luas bagi jurnalis ke Gaza dan peluang untuk lebih menjelaskan kehancuran di sana dan mengubah opini publik tentang Israel.”

Pengakuan kekhawatiran oleh pihak berwenang di Washington terjadi pada saat banyak orang menyoroti fakta bahwa meskipun Israel mungkin memiliki keunggulan militer dan teknis dalam invasi mereka ke Gaza, Israel kalah dalam perang informasi. Israel juga gagal mempertahankan dukungan di garis depan hubungan masyarakat dan opini publik, bahkan di negara-negara Barat.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Ini Stategi Netanyahu jika Israel Dikucilkan Dunia

Perlu diketahui, saat ini sedikit saja jurnalis dari media-media barat yang meliput secara bebas di Gaza. Mereka dalam sejumlah kesempatan diajak pasukan Israel melihat kondisi di Gaza setelah serangan darat pada 27 Oktober lalu, namun harus dibaca dulu isi laporannya sebelum dikirimkan ke kantor.

- ADVERTISEMENT -

Hal ini diakui jurnalis the Guardian, the New York Times, CNN, Reuters, dan BBC.

Sebaliknya, mereka diajak menengok lokasi penyerangan Hamas di selatan Israel dan dicekoki propaganda soal kekejaman Brigade al-Qassam pada serangan 7 Oktober. Salah satu fitnah yang sempat lolos ke halaman muka media-media Barat adalah soal kekejaman Hamas memenggal bayi-bayi.

Laporan bohong itu kemudian dijadikan alasan awal Presiden AS Joe Biden memberikan lampu hijau pembantaian Israel di Gaza. Belakangan laporan itu diketahui bohong belaka.

Di tengahi intimidasi dan pembatasan serta pembunuhan terhadap para jurnalis, video-video yang direkam warga Gaza tetap bocor melalui media sosial dan media-media “non- Barat”. Kengerian itu memicu aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai belahan dunia.

Sementara petinggi TikTok mengakui, postingan pro-Palestina di media sosial mereka jauh melampaui postingan pro-Israel.

Pada data 14 November lalu, #freepalestina ditautkan pada sekitar 3 juta postingan, jauh lebih tinggi dari tagar #standwithisrael. Para pembela Israel menuding TikTok yang berbasis di Cina memainkan algoritma untuk mendukung Palestina.

Namun, TikTok menyangkal dengan menunjukkan fakta bahwa proporsional serupa juga terjadi di medsos Instagram dan Facebook yang berbasis di AS.

Di Facebook, tagar #freepalestine ditemukan di lebih dari 11 juta postingan — 39 kali lebih banyak dibandingkan tagar #standwithisrael.

Di Instagram, tagar pro-Palestina ditemukan di 6 juta postingan, 26 kali lebih banyak dibandingkan tagar pro-Israel.

Patut dicatat, fenomena itu terjadi saat media-media Barat dituding berat sebelah ke Israel. Pada Kamis, kantor berita Inggris BBC diprotes oleh jurnalisnya sendiri karena gagal menceritakan kisah konflik Israel-Hamas secara akurat.

BBC disebut melakukan upaya yang lebih besar dalam memanusiakan para korban Israel dibandingkan dengan warga Palestina, dan mengabaikan konteks sejarah utama dalam peliputannya.

Dalam surat sepanjang 2.300 kata yang ditulis kepada Aljazirah oleh delapan jurnalis yang berbasis di Inggris yang dipekerjakan oleh perusahaan tersebut, BBC juga dikatakan bersalah atas “standar ganda dalam cara memandang warga sipil”.

Cara BBC memberitakan Gaza disebut sangat bertolak belakang dengan saat mereka melaporkan dugaan kejahatan perang Rusia di Ukraina.

“BBC gagal menceritakan kisah ini secara akurat – karena kelalaian dan kurangnya kritik terhadap klaim Israel – dan oleh karena itu BBC gagal membantu masyarakat terlibat dan memahami pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Gaza,” tulis surat itu.

“Ribuan warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober. Kapan angka tersebut akan cukup tinggi untuk mengubah sikap editorial kami?”

Jika saat ini saja dukungan kepada Palestina – bahkan di negara-negara Barat – demikian masif, bisa dibayangkan saat jurnalis-jurnalis tak lagi dibatasi di Gaza dan bebas meliput kengerian serangan Israel ke Gaza.

Yang terkini, serangan udara Israel telah menewaskan jurnalis foto Mohammad Moin Ayyash beserta sejumlah anggota keluarganya.

Jet Israel mengebom rumahnya di kamp pengungsi Nuseirat pada hari Kamis, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.

Pemboman Israel di Lebanon selatan juga telah menewaskan tiga jurnalis. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan pada hari Selasa bahwa “pemboman musuh” menewaskan tiga orang di daerah Tayr Harfa, sekitar 1,6 kilometer dari perbatasan Israel.

Saluran TV Lebanon Al Mayadeen TV mengatakan dua stafnya termasuk di antara korban. Orang ketiga yang terbunuh dikatakan adalah jurnalis lokal dan “kontributor” saluran tersebut.

“Koresponden Farah Omar dan juru kamera Rabih Me’mari gugur akibat serangan Israel,” kata Al Mayadeen dalam sebuah pernyataan.

“Itu adalah serangan langsung, bukan kebetulan,” kata direktur Al Mayadeen, Ghassan bin Jiddo, seraya mencatat bahwa serangan itu terjadi setelah pemerintah Israel mengambil keputusan bulan ini untuk memblokir akses ke situs saluran tersebut.

“Serangan lain menargetkan jurnalis di Lebanon selatan, menewaskan seorang reporter dan juru kamera yang bekerja untuk saluran pan-Arab Al Mayadeen … Orang ketiga, yang bersama mereka, juga terbunuh,” kata Zeina Khodr dari Aljazirah, melaporkan dari selatan Lebanon.

“Perasaannya di sini adalah tentara Israel ingin membungkam media dan menghukum jurnalis.”

TAGGED:bunuhgaza,israeljurnaliskarenakekejamankhawatirluarmenyiarkannegeripenjajahpuluhan
Previous Article Delegasi Komisi V DPRD bersama perwakilan KONI Jawa Barat melakukan pertemuan dengan KONI Aceh, Jum’at sore (24/11) Kunjungi Aceh, DPRD-KONI Jawa Barat Dukung PON 2024 Sukses
Next Article Bus yang membawa tim Persiraja Banda Aceh dilempar orang tidak dikenal (OTK) Jum'at sore (24/11) saat tim sedang melakukan latihan di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, jelang laga menghadapi Sada Sumut FC Sabtu sore (25/11) Dapat Teror di Sumut, Bus Tim Persiraja Dilempar Batu

Populer

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu USK Prof Dr Ir Suhendrayatna MEng
Pendidikan
USK Klarifikasi Soal Akreditasi Unggul Hilang di Laman BAN-PT
Selasa, 21 Oktober 2025
Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram)
Umum
Bupati Aceh Besar Minta OPD dan Pilar Sosial Siaga Bencana
Selasa, 21 Oktober 2025
Peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Aceh diisi kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Ateuk Pahlawan, Banda Aceh, Senin (20/10). (Foto: Ist)
Politik
Peringati HUT ke-61, Golkar Aceh Ziarah ke Makam Pahlawan
Selasa, 21 Oktober 2025
Kunjungan Tim Bappenas ke lokasi terowongan Geurutee di perbatasan Kabupaten Aceh Besar - Aceh Jaya didampingi Kadis PUPR Aceh, Ir Mawardi, Senin, 20 Oktober 2025. (Foto: Ist)
Aceh
Tim Bappenas Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Terowongan Geurutee
Selasa, 21 Oktober 2025
Prof Dr Mirza Tabrani SE MBA DBA resmi mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) periode 2026–2031.
Pendidikan
Mantan Komisaris Bank Aceh Prof Mirza Tabrani Daftar Calon Rektor USK
Minggu, 19 Oktober 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
BANK ACEH HUT TNI NEW

Berita Lainnya

Jemaah umrah Indonesia panik dan khawatir melihat kilatan cahaya seperti rudal berseliweran di langit Madinah. Kepanikan jemaah umrah Indonesia sempat viral di sosial media.
Luar Negeri

Kilatan Cahaya di Langit Madinah Bikin Jemaah Umrah Indonesia Panik

Senin, 22 September 2025
Qatar akan melakukan pembalasan terhadap Israel, menyusul serangan yang menghantam kepemimpinan Politik Hamas di Doha pada Selasa, 9 September 2025. 
Luar Negeri

Qatar Akan Balas Serangan Israel di Doha

Rabu, 10 September 2025
Gelombang protes besar-besaran di Nepal memasuki fase genting setelah Perdana Menteri KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025).
Luar Negeri

Gelombang Protes Berdarah, Menteri Nepal Terpaksa Dievakuasi Pakai Helikopter

Rabu, 10 September 2025
Demonstrasi di Nepal rupanya juga terinspirasi dengan protes massal di Indonesia beberapa minggu lalu. Hal ini disampaikan  mantan Penasihat Ekonomi Utama Pemerintah India, Sanjeev Sanyal, Rabu (10/9/2025).
Luar Negeri

Bakar Rumah Pejabat hingga Gedung Pemerintah, Demontrasi Nepal Disebut Terinspirasi dari Indonesia

Rabu, 10 September 2025
Gelombang demo besar-besaran di Nepal terus memanas hingga Selasa, 9 September 2025 waktu setempat. 
Luar Negeri

Belasan Tewas dalam Aksi Demo, Termasuk Istri Mantan PM Jhalanath Khanal

Rabu, 10 September 2025
Militer Nepal mengambil alih kekuasaan pada Selasa (9/9/2025) malam setelah aksi protes mematikan berjalan dua hari yang menyebabkan 20 orang tewas dan lengsernya pemerintah terpilih Perdana Menteri KP Sharma Oli. Sementara, korban luka-luka diperkirakan mencapai 350 jiwa. 
Luar Negeri

Militer Nepal Ambil Alih Kekuasaan, Pemerintahan Baru Disiapkan

Rabu, 10 September 2025
Pemerintah Aceh melalui Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani MoU kerja sama strategis dengan Pemerintah Region Ivanovo, Rusia. (Foto: Ist)
Luar Negeri

Wali Nanggroe Aceh Teken Kerja Sama Strategis di Rusia

Selasa, 9 September 2025
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar menyampaikan terima kasih ke Presiden Rusia Vladimir Putin atas kesempatan bagi Aceh berpartisipasi dalam Eastern Economic Forum (EEF) di Vladivostok, saat diwawancarai media Rusia Argumenty i Fakty (AiF), Jum'at (5/9)
Luar Negeri

Wali Nanggroe Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Rusia Vladimir Putin

Senin, 8 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?