Penjajah Israel Bunuh Puluhan Jurnalis Karena Khawatir Menyiarkan Kekejaman di Gaza
Cara BBC memberitakan Gaza disebut sangat bertolak belakang dengan saat mereka melaporkan dugaan kejahatan perang Rusia di Ukraina.
“BBC gagal menceritakan kisah ini secara akurat – karena kelalaian dan kurangnya kritik terhadap klaim Israel – dan oleh karena itu BBC gagal membantu masyarakat terlibat dan memahami pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Gaza,” tulis surat itu.
“Ribuan warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober. Kapan angka tersebut akan cukup tinggi untuk mengubah sikap editorial kami?”
Jika saat ini saja dukungan kepada Palestina – bahkan di negara-negara Barat – demikian masif, bisa dibayangkan saat jurnalis-jurnalis tak lagi dibatasi di Gaza dan bebas meliput kengerian serangan Israel ke Gaza.
Yang terkini, serangan udara Israel telah menewaskan jurnalis foto Mohammad Moin Ayyash beserta sejumlah anggota keluarganya.
Jet Israel mengebom rumahnya di kamp pengungsi Nuseirat pada hari Kamis, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.
Pemboman Israel di Lebanon selatan juga telah menewaskan tiga jurnalis. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan pada hari Selasa bahwa “pemboman musuh” menewaskan tiga orang di daerah Tayr Harfa, sekitar 1,6 kilometer dari perbatasan Israel.
Saluran TV Lebanon Al Mayadeen TV mengatakan dua stafnya termasuk di antara korban. Orang ketiga yang terbunuh dikatakan adalah jurnalis lokal dan “kontributor” saluran tersebut.
“Koresponden Farah Omar dan juru kamera Rabih Me’mari gugur akibat serangan Israel,” kata Al Mayadeen dalam sebuah pernyataan.
“Itu adalah serangan langsung, bukan kebetulan,” kata direktur Al Mayadeen, Ghassan bin Jiddo, seraya mencatat bahwa serangan itu terjadi setelah pemerintah Israel mengambil keputusan bulan ini untuk memblokir akses ke situs saluran tersebut.
“Serangan lain menargetkan jurnalis di Lebanon selatan, menewaskan seorang reporter dan juru kamera yang bekerja untuk saluran pan-Arab Al Mayadeen … Orang ketiga, yang bersama mereka, juga terbunuh,” kata Zeina Khodr dari Aljazirah, melaporkan dari selatan Lebanon.