Penjajah Israel Geram Lihat Keakraban Para Sandera dengan Pejuang Hamas
Banyak influencer pro-Palestina dan pengguna media sosial, kebanyakan dari mereka berasal dari luar Israel dan Palestina, menganggap keakraban para sandera dengan pejuang Hamas sangat menyentuh hati. Hal ini justru merupakan cerminan kemanusiaan dan moralitas yang dilakukan oleh pejuang Hamas.
Koresponden militer untuk Channel 13 Israel, Alon Ben David pada Senin (27/11/2023) mengatakan, dia telah berbicara dengan beberapa tawanan Israel yang dibebaskan dari Gaza. Semua orang mengatakan bahwa para pejuang Hamas telah mengumpulkan anggota setiap kibbutz, sehingga memberi mereka rasa nyaman.
“Mereka tidak menjadi sasaran kekerasan atau penghinaan apa pun, dan anggota Hamas berusaha memberi mereka makanan, obat penghilang rasa sakit, dan obat-obatan rutin sebanyak mungkin. Mereka duduk dan berbicara satu sama lain, tambahnya, melakukan aktivitas seperti biasa, dan menggunakan YouTube. Ini memberi mereka dorongan untuk bertahan,” ujar Ben David.
Kesaksian tersebut sejalan dengan pernyataan publik Yocheved Lifshitz (85 tahun) yang dibebaskan pada akhir Oktober. Lifshitz mengatakan kepada wartawan, pejuang Hamas merawat dirinya dan tawanan lainnya dengan baik. Pejuang Hamas memastikan untuk menyediakan semua kebutuhan sandera, termasuk pengobatan, makanan, dan kebersihan.
“Dia (Lifshitz) mengatakan kebenaran persis seperti yang dikatakan (para tawanan) itu. Saya duduk bersama mereka dan mendengar cerita yang sama dari mereka,” ujar Ben David.
Selama lima hari terakhir, Israel menerima 60 sandera, termasuk perempuan dan anak-anak. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 180 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, dari penjara Israel.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Serangan ini telah membunuh lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sementara, korban tewas di Israel berdasarkan angka resmi mencapai 1.200 orang.