Perang Bikin Israel Miskin, Warga Bobol Mall yang Hancur di Rudal Iran, Jarah Uang Barang Mewah
Infoaceh.net – Ratusan serangan rudal Iran yang menghantam berbagai titik di Israel selama dua minggu terakhir telah membuat sebagian warga Zionis mengalami tekanan ekonomi yang berat.
Saluran berita The Times of Israel melaporkan pasca-serangan merusak sejumlah bangunan, beberapa warga Israel melakukan aksi penjarahan di area terdampak.
Warga sipil memanfaatkan kekacauan pasca serangan untuk mengambil uang tunai dan barang-barang mewah dari bangunan yang rusak,.
Termasuk menara apartemen 32 lantai dan Azrieli Mall yang terletak tidak jauh dari kompleks militer tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi dan laporan lapangan, barang-barang yang dijarah meliputi uang tunai dari toko-toko dan brankas apartemen, kemudian perhiasan emas dan jam tangan mewah.
Tak hanya itu gawai elektronik seperti laptop, ponsel, dan kamera turut menjadi sasaran pencurian.
Bahkan pakaian dan aksesori bermerek dari butik di dalam mal, serta peralatan rumah tangga kecil seperti microwave dan mesin kopi dari unit-unit apartemen yang ditinggalkan saat evakuasi turut dijarah.
Serangan Iran Bikin Israel Tekor! 41.550 Warga Ajukan Klaim Triliunan Rupiah
Serangan Iran Bikin Israel Tekor! 41.550 Warga Ajukan Klaim Triliunan Rupiah
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait aksi penjarahan tersebut.
Sementara aparat keamanan masih dikerahkan di beberapa titik strategis, namun laporan warga menunjukkan situasi di lapangan belum sepenuhnya terkendali.
Serangan Iran Bikin Keuangan Netanyahu Jebol
Terpisah, Pemerintah Israel secara resmi menyatakan bahwa serangan rudal militer Iran selama 12 hari telah memukul perekonomian negara.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Otoritas Pajak Israel, kerugian akibat gempuran rudal Iran mencapai 3 miliar dolar atau sekitar 10 miliar shekel.
Ini disebut sebagai salah satu beban ekonomi terbesar yang pernah dialami negara itu dalam sejarah modern, sebagaimana dikutip Financial Express.
Pemerintah Israel mengungkap bahwa total kerugian miliar dolar itu mencakup biaya perbaikan bangunan yang rusak, kompensasi bagi bisnis lokal yang terdampak serta biaya evakuasi lebih dari 9.000 warga yang rumahnya rusak.