Ribuan Tentara Penjajah Israel Tolak Bertempur Lawan Hamas, IDF Siapkan Penjara
Banyak peringatan telah dikeluarkan bahwa hal ini akan mempengaruhi pencegahan dan kesiapan militer tentara.
Di sisi lain, perlawanan Palestina terus menghalau invasi darat ke Jalur Gaza dengan sasaran posisi, tentara, pemukiman, dan pemukim Israel.
Perlawanan Islam di Lebanon juga terus menargetkan pos-pos militer Israel di pemukiman dekat perbatasan dengan Lebanon untuk menunjukkan dukungan kepada Palestina, dan rakyat Gaza, dan sebagai respons terhadap penargetan warga sipil di Lebanon.
Sementara Almayadeen melaporkan, seorang tentara dari Brigade Givati pasukan pendudukan Israel tewas dalam aksi bentrokan dengan perlawanan Palestina di Jalur Gaza, kemarin.
Jumlah tentara Israel yang diakui IDF tewas dalam pertempuran darat dengan perlawanan Palestina telah mencapai 72 orang, sementara jumlah korban tewas pasukan pendudukan Israel telah meningkat menjadi 392 tentara sejak dimulainya Operasi Banjir al-Aqsa.
Media Israel pada Rabu mengkonfirmasi kematian Kapten Linor Snir, pemimpin sebuah kompi di brigade Golani, dalam bentrokan dengan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza Utara.
Perlawanan Palestina tetap gigih melakukan serangan terhadap pasukan pendudukan Israel di beberapa front di Gaza, menghentikan serangan mereka ke Jalur Gaza, dan mengakibatkan kerugian material dan manusia dalam jumlah besar di pihak Israel.
Sebelumnya, IDF mengumumkan kematian dua tentaranya, termasuk seorang perwira di brigade Givati, sehingga menambah jumlah kematian di kalangan IOF menjadi total 390 tentara sejak 7 Oktober.
Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, menyatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin bahwa 60 kendaraan militer Israel yang berbeda telah menjadi sasaran dalam beberapa operasi melawan pasukan pendudukan.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, juga menampilkan adegan penyergapan yang disiapkan para pejuangnya untuk pasukan Israel.
Jumlah tidak dilaporkan?
Hizbullah dan Brigade al-Qassam mengeklaim bahwa jumlah pasukan penjajah yang mereka tewaskan melampaui jumlah yang dilaporkan pihak “secara resmi”. Hal ini karena Israel memiliki kebijakan lama untuk tidak mengumumkan kerugian sebenarnya.