Salju Langka Turun di Gurun Atacama, Operasi Teleskop ALMA Terhenti
Infoaceh.net — Fenomena cuaca ekstrem kembali terjadi. Hujan salju dilaporkan turun di Gurun Atacama, salah satu wilayah terkering di Bumi, yang memaksa operasional teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) dihentikan sejak Kamis, 26 Juni 2025.
Salju menyelimuti Fasilitas Pendukung Operasi ALMA yang berada di ketinggian 2.900 meter di atas permukaan laut, sekitar 1.700 kilometer sebelah utara ibu kota Santiago, Chili. Padahal, wilayah ini biasanya hanya menerima curah hujan kurang dari 25 milimeter per tahun.
“Tidak ada catatan salju turun di base camp selama lebih dari 10 tahun. Tidak setiap hari turun salju di ALMA,” ujar perwakilan ALMA, dikutip dari Live Science.
Teleskop ALMA sendiri berada di Dataran Tinggi Chajnantor, pada ketinggian 5.104 meter. Lokasi ini biasanya hanya mengalami sekitar tiga kali hujan salju per tahun.
Menurut Raúl Cordero, ahli iklim dari Universitas Santiago, badai salju di kawasan ini umumnya hanya terjadi dua kali dalam setahun: pada bulan Februari saat musim dingin Altiplanik—yang dipicu massa udara lembab dari Amazon—dan antara Juni hingga Juli saat musim dingin di Belahan Bumi Selatan.
Namun kali ini, lanjut Cordero, fenomena tersebut dipicu oleh ketidakstabilan atmosfer yang tidak biasa. “Curah salju tahunan di atas 5.000 meter berkisar antara 20 hingga 80 sentimeter. Tapi di ketinggian 3.000 meter seperti base camp ALMA, peristiwa seperti ini sangat jarang,” katanya.
Direktorat Meteorologi Chili pun mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem karena adanya “inti dingin” yang melintasi wilayah utara negara tersebut. Peringatan mencakup potensi angin kencang dengan hembusan mencapai 80 hingga 100 kilometer per jam serta hujan salju lebat.
Ahli meteorologi Elio Brufort menjelaskan, kondisi ini turut memicu banjir akibat meluapnya sungai, merusak infrastruktur, menyebabkan pemadaman listrik, hingga tanah longsor. Sekolah-sekolah di beberapa wilayah juga terpaksa ditutup sementara.
Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan ilmuwan dan pengelola observatorium. Mereka khawatir perubahan iklim global bisa memicu semakin seringnya kejadian cuaca ekstrem di kawasan yang sebelumnya tergolong stabil.
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa bahkan tempat paling kering di dunia pun tak luput dari dampak krisis iklim.
- badai salju Atacama
- Chile
- cuaca ekstrem Chili
- cuaca ekstrem gurun
- dampak perubahan iklim global
- fenomena cuaca ekstrem Chili
- Gurun Atacama
- Gurun Atacama salju 2025
- hujan salju langka
- iklim ekstrem
- observatorium ALMA
- perubahan iklim di Gurun Atacama
- perubahan iklim global
- salju di Atacama
- salju di gurun
- salju di tempat terkering dunia
- salju langka di Chile
- salju turun di gurun Atacama
- teleskop ALMA
- teleskop ALMA berhenti operasi