Serangan Balasan Iran Mengguncang Israel: Pengakuan Mengejutkan Militer Tel Aviv
Efektivitas Pertahanan Udara Israel
Israel dikenal memiliki salah satu sistem pertahanan udara paling canggih di dunia, termasuk Iron Dome untuk rudal pendek dan menengah, serta David’s Sling dan Arrow untuk rudal jarak menengah dan jauh, yang dirancang untuk memberikan perlindungan multilapis .
Sistem-sistem ini telah berhasil mencegat mayoritas serangan Iran. Sebagai contoh, dari sekitar 270 rudal yang diluncurkan Iran dalam serangan sebelumnya, hanya sekitar 22 yang berhasil menembus pertahanan Israel dan menyebabkan kerusakan atau korban .
Namun, pengakuan militer Israel pada 19 Juni 2025 menggarisbawahi bahwa meskipun canggih, sistem pertahanan tersebut tidak sepenuhnya kebal terhadap volume dan jenis serangan yang diluncurkan Iran.
Penetrasi wilayah udara, meskipun terbatas, memiliki dampak simbolis yang kuat dan menunjukkan kemampuan Iran untuk merespons dan memberikan tekanan pada Israel .
Dampak dan Korban
Hingga 17 Juni 2025, jumlah korban tewas di Israel dilaporkan sekitar 18 hingga 24 orang, dengan antara 140 hingga 200 orang terluka akibat serangan Iran .
Sementara itu, Iran mengalami jumlah korban yang jauh lebih tinggi akibat serangan Israel, yang salah satunya disebabkan oleh perbedaan teknologi pertahanan udara kedua negara .
Kerusakan infrastruktur juga dilaporkan terjadi di kedua belah pihak akibat saling serang yang terus berlangsung setiap hari .
Pengakuan Israel atas penetrasi wilayah udaranya oleh drone Iran ini menambah kompleksitas dinamika konflik yang sedang berlangsung dan menunjukkan bahwa meskipun Israel memiliki pertahanan yang kuat, Iran tetap mampu melancarkan serangan yang berdampak.