Kamis, 23 Maret 2023
27 °c
Banda Aceh
27 ° Sel
28 ° Rab
27 ° Kam
27 ° Jum
InfoAcehnet
No Result
Tampilkan Semua
Kamis, 23 Maret 2023
InfoAcehnet
27 °c
Banda Aceh
27 ° Sel
28 ° Rab
27 ° Kam
27 ° Jum
No Result
Tampilkan Semua
InfoAcehnet
No Result
Tampilkan Semua

Teknologi HAARP Amerika Dituding Picu Gempa Turki, Begini Faktanya

Oleh Redaksi
Senin, 13 Februari 2023 | 8:36 WIB
IMG-20230213-WA0006

Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,8 di Turki dan Suriah yang menimbulkan puluhan ribu korban jiwa

FacebookWhatsappTwitterTelegram

ANKARA — Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,8 di Turki dan Suriah yang menimbulkan puluhan ribu korban jiwa memicu timbulnya sejumlah konspirasi di media sosial. Salah satu yang cukup ramai beredar mengatakan bahwa gempa Turki itu didalangi oleh Amerika Serikat dengan teknologi bernama HAARP.

Dilansir dari detikINET, HAARP atau High-frequency Active Auroral Research Program adalah penelitian ionosfer yang kerap jadi sasaran teori konspirasi. Program ini didanai militer, pemerintah AS, dan Universitas Alaska.

Salah seorang pengguna Twitter mengklaim, munculnya sambaran petir sebelum gempa bumi selalu terjadi dalam operasi HAARP. Hal ini juga dikaitkan dengan gempa Turki, ada yang mengatakan sebelum terjadinya gempa muncul cahaya seperti petir menyambar-nyambar.

Bahkan, ada juga yang mengklaim bahwa gempa bumi di Turki terlihat seperti operasi hukuman oleh NATO atau AS.

“Inilah momen gempa di Turki. Adakah yang bisa menjelaskan apa itu cahaya biru di langit? Langit cerah jadi tidak mungkin kilat,” tulis netizen yang lain.

Dia mengatakan hukuman AS diberikan karena Turki menolak ekspansi NATO.

Apakah benar HAARP dapat menyebabkan gempa Bumi seperti klaim teori konspirasi di Twitter itu?

Sejauh ini belum ada teknologi manusia yang terbukti bisa menimbulkan gempa, apalagi skala besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teori konspirasi itu tidaklah benar.

Bahkan, Pejabat Turki ataupun Amerika Serikat juga tidak sedikit pun menyinggung soal HAARP ada di balik gempa itu.

Untuk diketahui, program HAARP ini telah aktif sejak awal 1990-an. Proyek ini sebenarnya memiliki beberapa tujuan, namun yang menjadi fokus utamanya adalah kemajuan teknologi komunikasi radio.

“HAARP adalah pemancar berfrekuensi tinggi, berkekuatan tinggi yang paling mumpuni di dunia untuk mempelajari ionosfer,” demikian bunyi rilis Universitas Alaska.

Ionosfer adalah bagian dari atmosfer yang terionisasi oleh radiasi Matahari. Adapun fungsi utamanya yaitu mempengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka bumi.

“Pengoperasian fasilitas penelitian dipindahkan dari Angkatan Udara Amerika Serikat ke University of Alaska Fairbanks di 11 Agustus 2015, memungkinkan HAARP melanjutkan eksplorasi fenomenologi ionosfer melalui perjanjian penelitian dan pengembangan kerja sama penggunaan lahan,” lanjut mereka.

Program HAARP yang dikembangkan ini sama sekali tidak menemukan teknologi untuk memicu gempa.

HAARP memulai rangkaian eksperimen terbesar di observatorium barunya pada pada Oktober 2022, akan tetapi mereka tidak menyebutkan apapun terkait gempa bumi.

Kemunculan spekulasi soal Konspirasi Teknologi HAARP

Teori konspirasi soal teknologi HAARP yang disebut dapat menciptakan ‘bencana alam’ buatan sudah beredar cukup lama. Spekulasi ini salah satunya muncul dengan membawa-bawa ucapan dari seorang fisikawan senior ternama, Prof Michio Kaku.

Pada tahun 2013, Prof Michio Kaku pernah diundang pada acara CBS This Morning. Pada kesempatan itu dia menjelaskan banyak orang yang mengeluh soal cuaca tapi tidak menyadari apa yang bisa mereka perbuat dengan itu.

“Bukannya melakukan tarian pemanggil hujan tradisional, kami fisikawan, menembakkan laser triliunan watt ke angkasa untuk merekayasa terjadinya awan-awan hujan. Kali ini kami menggunakan hukum-hukum fisika bukan dengan mantra,” ucap Prof Michio Kaku.

Dia kemudian mengatakan bahwa ilmuwan menggunakan laser triliunan watt untuk membantu agrikultur dengan merekayasa cuaca, dan berkelakar ini juga bisa digunakan untuk mempersiapkan pesta pernikahan. Ucapan selanjutnya dari sang profesor membuat heboh dan menjadi teori konspirasi.

“Atau pertandingan bola, apa saja untuk kegiatan luar ruangan, dan bahkan badai, itu bisa dilakukan lewat modifikasi cuaca,” sambungnya.

Kendati demikian, bukan berarti itu Prof Kaku menyebut HAARP bisa menjadi penyebab atau bertanggung jawab dengan badai-badai yang terjadi.

Tak lama berselang, Prof Kaku kemudian meluruskan pernyataannya yang menimbulkan sejumlah rumor. Dia mengatakan, saat itu ia tengah membahas kemungkinan potensi menurunkan hujan menggunakan laser dan alat lainnya.

“Ceritanya 100% salah,” jawab Prof Kaku singkat.

Tentang Stasiun HAARP

HAARP merupakan stasiun cuaca yang terletak di Gakona, Alaska, AS. Stasiun ini memiliki banyak antena transmitter yang bisa menembakkan frekuensi gelombang radio ke atas atmosfer Bumi.

Melansir Ibtimes, HAARP diinisiasi oleh Pentagon di bawah arahan Defense Advance Research Project Agency (DARPA). Stasiun cuaca tersebut diklaim mampu mempengaruhi ionosfer dan stratosfer. Besar energi pada fasilitas HAARP disebut mencapai 3,6 juta watt.

Para ahli sepakat, meski kelihatannya besar, masih butuh angka lebih besar untuk dapat merekayasa bencana alam. Pemerintah AS juga kerap membantah mengenai teori tersebut.

Penggemar teori konspirasi sering mengklaim HAARP menyebabkan gempa bumi atau bencana alam lainnya, termasuk gempa Turki. Salah satu yang digadang-gadang adalah keberadaan petir saat gempa.

Seorang pengguna Twitter mengklaim sambaran petir sebelum gempa bumi “selalu terjadi dalam operasi [HAARP]” dengan mengatakan gempa bumi “terlihat seperti operasi penghukuman oleh NATO atau AS.”

The earthquake in Turkey looks like a punitive operation (HAARP) by NATO or the US against Turkey.

The video shows lightning strikes, which are not normal in earthquakes, but always happen in harp operations. pic.twitter.com/Puv1Ns3GW3

— Snezhina Boahen (@SnezhinaBoahen) February 6, 2023

Padahal, petir yang terjadi sebelum gempa merupakan peristiwa lumrah.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkap kaitan pegerakan tektonik dengan peti.

“Saat batuan kulit bumi mengalami/mendapat tekanan yang hebat dan sangat kuat, mendekati batas elastisitasnya, maka sebelum failure maka akan melepaskan gelombang elektromagnetik, dari sinilah awal cerita lightning during the earthquake, pencahayaan gempa. “seismoelectric effect,” tulis Daryono dalam akun Twitternya.

Saat batuan kulit bumi mengalami/mendapat tekanan yang hebat dan sangat kuat, mendekati batas elastisitasnya, maka sebelum failure maka akan melepaskan gelombang elektromagnetik, dari sinilah awal cerita lightning during the earthquake, pencahayaan gempa. “seismoelectric effect”

— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) February 8, 2023
Lebih lanjut, Daryono menyebut fenomena serupa pernah terjadi di Indonesia ketika gempa pada 16 Februari 2014 terjadi di lereng Gunung Semeru, Jawa Timur.

“Tak usah jauh-jauh ke Turki. Gempa Sumogawe di lereng utara Merbabu pada 16 Februari 2014 juga terdapat fenomena earthquake lightning,” katanya.

Daryono pun menyebut kaitan antara HAARP dengan gempa bumi merupakan “angan-angan kosong”.

Adalah angan angan kosong, mengkait-kaitkan gempa dengan HAARP.

— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) February 8, 2023
(can/lth)

Sebelumnya, sejumlah penganut teori konspirasi meyakini ada alasan yang lebih menyeramkan di balik gempa dahsyat di Turki dan Suriah. Mereka menyebut AS ada di balik gempa tersebut lewat teknologi HAARP miliknya.

(IA/dtc/CNN)

Dapatkan kabar harian terbaru dari INFOACEH.NET

Berhenti Berlangganan

Berita Terkait

IMG_20230214_014331_722

Turki Tangkap Ratusan Kontraktor Bangunan yang Runtuh Akibat Gempa

Selasa, 14 Februari 2023
IMG_20230213_074224_192

Erdogan Selamatkan 16 Bayi Korban Gempa Turki Pakai Jet Pribadi

Senin, 13 Februari 2023
IMG_20230212_094549_454

Lampaui Tsunami Jepang, Korban Jiwa Gempa Turki-Suriah Sudah 28 Ribu Lebih

Minggu, 12 Februari 2023
photo_2023-02-08_21-20-05

Rumah Zakat Berangkatkan Tim Relawan ke Turki

Rabu, 8 Februari 2023
Lainnya

Ikuti kami lebih bagah dari Google News


IMG_20230318_112214_930
IMG_20230318_140132_493

TRENDING HARI INI

dr Riza Sufriadi Sufi

Puasa Juga Bermanfaat Bagi Ibu Hamil, Ini Tips-nya

2 April 2022

BKM Oman Al Makmur Gampong Bandar Baru, Lampriet, Banda Aceh mendatangkan tiga imam khusus dari Timur Tengah pada Ramadhan 1444 Hijriah tahun ini

Masjid Oman Lampriet Datangkan Tiga Imam dari Timur Tengah Ramadhan Tahun Ini

19 Maret 2023

IMG_20220403_132622_273

Malam Ini Tarawih Dimana? Berikut Jadwal Ceramah Ramadhan 1443 H di Kota Banda Aceh

3 April 2022

Ribuan warga Banda Aceh melaksanakan ibadah shalat tarawih dan witir malam pertama Ramadan 1444 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (22/3) malam

Tarawih Malam Pertama, Ribuan Warga Padati Masjid Raya Banda Aceh

23 Maret 2023

Personel Satresnarkoba Polresta Banda Aceh menyita 234 botol minuman keras dari berbagai jenis dan merek berkelas di sejumlah kawasan di kota Banda Aceh

Polisi Sita 234 Botol Miras di Banda Aceh, 12 Tersangka Ditangkap Umumnya Berstatus Mahasiswa

21 Maret 2023

Lainnya
IMG_20230318_112228_858
IMG_20230318_112229_104

TERKINI

Ribuan warga Banda Aceh melaksanakan ibadah shalat tarawih dan witir malam pertama Ramadan 1444 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (22/3) malam

Tarawih Malam Pertama, Ribuan Warga Padati Masjid Raya Banda Aceh

11 jam lalu

IMG-20230322-WA0030

Pemkab Aceh Besar Teken Kesepakatan dengan BP2MI

12 jam lalu

IMG-20230322-WA0029

Kapolda Aceh Bagikan 300 Kg Daging ke Tetangganya pada Hari Meugang

12 jam lalu

IMG-20230322-WA0025

Hilal Terlihat di Aceh, Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan Kamis 23 Maret

13 jam lalu

IMG-20230322-WA0021

AJI Lhokseumawe Buka Kelas Jurnalistik Ramadan 2023

16 jam lalu

Lainnya
IMG_20230318_112215_180
IMG_20230321_184732_398
IMG_20230321_184722_585
photo_2023-03-13_14-49-34
photo_2023-03-13_14-49-30
photo_2023-03-13_14-49-26
photo_2023-03-10_18-19-08
photo_2023-03-13_14-49-15
IMG_20230310_063446_192
IMG-20230302-WA0024
IMG_20230305_093843_973
IMG_20230307_092104_288
IMG-20230301-WA0009
IMG-20230301-WA0010
IMG-20230301-WA0011
IMG_20230302_094247_695
IMG-20230302-WA0023
IMG_20230302_094247_407
IMG_20230228_142630_376
IMG-20230224-WA0002
IMG_20230225_192544_933
IMG_20230223_221223_753
IMG_20230218_184654_500
IMG_20230219_080627_236
IMG_20230218_194519_708
photo_2023-02-07_17-32-26
photo_2023-02-07_18-03-18
photo_2023-02-07_21-55-35
IMG_20230206_165721_986
IMG_20230212_205211_027
IMG_20230213_095415_792
IMG_20230210_170909_925
photo_2023-02-09_12-54-34
photo_2023-02-08_21-18-28
IMG_20230210_170938_896
IMG_20230208_122847_313
IMG_20230210_170945_270
IMG_20230201_120919_153
IMG_20230206_092615_666
IMG_20230206_092623_829
IMG_20230126_171750_764
IMG_20230201_120920_419

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Infoaceh.net di kanal Telegram “Info Aceh Update”. Klik t.me/infoacehnet untuk bergabung.


  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

e-Mail : [email protected]

© 2020-2021 PT INFO ACEH NET

No Result
Tampilkan Semua
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga

© 2020-2021 PT INFO ACEH NET