Trump Akui Israel Kewalahan Hadapi Iran, Gencatan Senjata Gaza Segera Diumumkan?
IDF mengeklaim hanya tujuh tentara yang terluka dalam satu serangan rudal di Israel tengah dan seorang tentara yang sedang tidak bertugas tewas di Beersheba. Pihak berwenang Israel mengatakan lebih dari 9.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka, puluhan diantaranya rusak atau hancur akibat serangan Iran.
Setidaknya 31 dampak rudal balistik dilaporkan terjadi di daerah berpenduduk atau lokasi infrastruktur penting, termasuk pembangkit listrik di Israel selatan, kilang minyak di Haifa, dan sebuah universitas di Israel tengah. Puluhan rudal lainnya menghantam area terbuka, tanpa menimbulkan kerusakan berarti.
Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan “saatnya telah tiba” untuk gencatan senjata di Gaza antara Israel dan kelompok teror Palestina Hamas. Berbicara di depan parlemen, Merz menegaskan kembali dukungan Jerman terhadap Israel, yang menurutnya “memiliki hak untuk mempertahankan keberadaannya dan keselamatan warganya.”
Namun dia menambahkan bahwa Jerman berhak untuk “mempertanyakan secara kritis apa yang ingin dicapai Israel di Jalur Gaza.”
Dia juga mengatakan bahwa Jerman “tidak akan mempertimbangkan untuk menangguhkan atau mengakhiri” Perjanjian Asosiasi UE-Israel, yang telah ditinjau oleh UE ketika blok tersebut berupaya menekan Israel agar mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza.
Namun, Merz juga menyerukan Israel untuk memastikan “perlakuan manusiawi terhadap masyarakat di Jalur Gaza, terutama perempuan, anak-anak dan orang tua.”
Aktivis Politik Palestina-Amerika yang menjadi penengah antara pemerintahan Trump dan Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera dapat dicapai “dalam beberapa hari.”
Bishara Bahbah, yang menjadi mediator bersama Mesir dan Qatar, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Yordania Al Ghad bahwa dia optimis tentang peluang tercapainya kesepakatan setelah gencatan senjata yang dicapai beberapa jam sebelumnya antara Israel dan Iran, dengan alasan bahwa hal itu akan menempatkan Gaza kembali dalam agenda regional.