Warga Aceh di Malaysia Masih Menunggu Bantuan Sembako dari Pemerintah Aceh
Presiden Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM), Datuk Mansyur bin Usman.
* KMAM Sudah Bagikan 117.500 Paket Sembako
Kuala Lumpur — Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM) mengharapkan agar bantuan sebanyak 10.000 paket sembako dari Pemerintah Aceh untuk masyarakat Aceh di Malaysia seperti yang dijanjikan oleh Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah beberapa waktu lalu, agar segera dikirimkan.
Bantuan untuk masyarakat Aceh di Malaysia yang umumnya merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tersebut, saat ini sangat diperlukan karena mereka sedang mengalami kesulitan pangan akibat pemberlakuan lockdown dalam upaya pencegahan Covid-19 oleh pemerintah negara jiran itu.
Presiden KMAM Datuk Hj Mansyur bin Usman mengharapkan agar sumbangan yang akan disalurkan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah itu, bisa tiba di Malaysia pada awal Lebaran Idulfitri 1441 Hijriah ini.
“Ini demi memudahkan warga bergerak untuk mengatasi masalah hidup baru usai lockdown,” katanya, Minggu (24/5) malam.

Dalam pesan WhatsApp, Datuk Mansyur Usman mengaku mengkhawatirkan kondisi setelah Lebaran Idulfitri ini, karena masih panjangnya masa lockdown.
“Masa lockdown dijangka berakhir tanggal 9 Juni 2020. Pastinya setelah Lebaran Idulfitri 1441 H, kebanyakan warga tidak dibenarkan kerja, apa lagi warga asing yang tidak lengkap dokumen/permit (izin kerja),” jelas Datuk Mansyur.
Keluhan sebagian besar warga Indonesia di Malaysia hendak mudik ke kampung halaman, dan kemungkinan pihak KBRI akan mengusahakan pemulangan warga.
Karenanya, KMAM sangat khawatir untuk mengatasi permasalahan sembako di kalangan pekerja yang ada di pedalaman.
Selain menunggu bantuan 10.000 ribu paket sembako dari Pemerintah Aceh, Presiden Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM), Datuk Mansyur Usman juga mengimbau kepada dermawan dan lembaga-lembaga masyarakat Aceh untuk tetap menyalurkan bantuan pada masa lockdown atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) di negeri jiran itu.