Jakarta – Sri Lanka diterpa krisis ekonomi terparah sejak negara tersebut merdeka tahun 1948. Penyebabnya tingginya harga energi dan kebutuhan pokok membuat masyarakat tertekan dan juga penumpukan utang.
Lantas, apa Indonesia juga akan terdampak krisis?
Jika melihat dari segi perdagangan, krisis Sri Lanka secara langsung tidak memiliki efek besar ke RI. Karena kontribusi baik untuk ekspor maupun impor, tidak mengganggu neraca perdagangan dan cadangan devisa negara.
Ekspor Indonesia ke Sri Lanka tercatat US$ 379,9 juta atau Rp 5,43 triliun (kurs=Rp 14.300/US$), sekitar 0,16% dari total ekspor Indonesia pada tahun 2021. Barang yang diekspor dari Indonesia ke Sri Lanka antara lain minyak kelapa, karet, besi, hasil minyak, dan lainnya.
Sementara Indonesia membeli barang dari Sri Lanka sebesar US$ 53,35 juta atau Rp 762 miliar. Nilai tersebut sama dengan 0,03% dari total impor Indonesia pada tahun 2021.
Barang yang diimpor dari Sri Lanka oleh Indonesia banyak berhubungan dengan tekstil. Seperti bahan sulaman atau rajutan, kain beludru, mesin untuk tekstil, dan lainnya.
Kenaikan harga komoditas juga masih menguntungkan Indonesia sebagai lumbung hasil alam, di mana hal ini bisa menambah pendapatan negara. Adapun ekspor hasil alam andalan Indonesia yaitu, minyak sawit, batu bara, bijih tembaga, dan lainnya.
Begitu juga dengan cadangan devisa Indonesia saat ini yang bisa dikatakan kuat. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada akhir Februari 2022 tercatat US$ 141,4 miliar, naik US$ 100 juta dibandingkan bulan sebelumnya.
Posisi cadangan devisa tersebut, lanjut keterangan BI, setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Meskipun demikian, Indonesia patut waspada jika merujuk ke penyebab Sri Lanka jatuh ke dalam krisis. Perlu diketahui krisis negeri itu adalah karena naiknya harga seluruh bahan pokok dan barang-barang seperti makanan, bensin, obat-obatan, serta sembako.
Ini merupakan dampak dari tingginya harga komoditas dunia. Kondisi tersebut kini mulai menjangkit Indonesia, di mana harga sembako yang melambung.
Jika dibandingkan dengan kenaikan upah, tentu saja sangat tidak seimbang. Sehingga membebani daya beli masyarakat.
Dampak bagi India
Ditambah dampak tidak langsung dari India yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. India berpotensi terganggu soal logistik.
Kedekatan dengan Sri Lanka membuat India harus melayangkan alarm bahaya dari dampak yang ditimbulkan dari krisis yang terjadi. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi India dari geopolitik, ekonomi, hingga sosial.
Dengan situasi ekonomi Sri Lanka yang porak poranda, pemerintah setempat telah meminta bantuan darurat US$ 2,5 Miliar dari China. Hal ini menimbulkan ancaman bahwa China dapat memperoleh pengaruhnya di negara itu dibanding India.
Lokasi strategis Sri Lanka dalam jalur distribusi, membuat China melirik Sri Lanka dan telah mencoba memberi pengaruh sejak lama. Namun tidak berhasil.
Dari aspek ekonomi, ada ancaman ekonomi serius dari jalur distribusi barang India. Sri Lanka adalah pusat pengiriman penting yang menangani hampir 48% Kargo Internasional India.
Karena tidak adanya tenaga kerja, kendaraan untuk mengangkut peti kemas kami antar pelabuhan, dan penutupan fasilitas pelabuhan sejumlah besar pengiriman India berada di Pelabuhan Sri Lanka. Selain perdagangan, sektor pariwisata dan pengiriman uang pun bisa tersendat.
India adalah tujuan bagi para pengungsi dari Sri Lanka tiap kali ada krisis politik atau sosial. Sejumlah besar pengungsi datang dari Tanah Sinhala ke India melalui selat Palk & Teluk Munnar.
Alasan pertama adalah Komunitas Tamil yang menghubungkan kedua negara selama berabad-abad lamanya. Kedua, perang saudara sudah berkurang.
India akan merasa sulit untuk menangani arus pengungsi yang begitu besar. Sejumlah besar pengungsi sudah mulai berdatangan dan India perlu membentuk kebijakan yang kuat untuk menangani masalah ini.
Jika tidak tertangani dengan baik, krisis akan menjalar ke India. Ini karena menumpuknya pengungsi ke Negeri Bollywood yang berharap akan mendapatkan keamanan, obat, hingga makanan. (IA/CNBCINDONESIA)