Daftar 24 Calon Dubes RI Bocor ke Publik, Adik Luhut Panjaitan hingga Eks Dubes Masuk Radar Prabowo
JAKARTA, Infoaceh.net – Sebuah daftar berisi 24 nama calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk sejumlah negara sahabat dan perwakilan tetap di lembaga internasional, beredar luas di kalangan wartawan.
Daftar ini disebut-sebut telah diserahkan Presiden Prabowo Subianto kepada DPR RI.
Dari 24 nama yang beredar, salah satu yang menarik perhatian adalah Nurmala Kartini Sjahrir, adik dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Nurmala Kartini dikenal sebagai peneliti antropologi, mantan ketua Asosiasi Antropologi Indonesia, dan pernah menjabat Ketua Umum Partai Perjuangan Indonesia Baru.
Sejak 1993, ia banyak berkiprah di bidang sosial dan politik, bahkan pernah dilantik sebagai Dubes RI untuk Republik Argentina, Paraguay, dan Uruguay pada tahun 2010.
Nurmala Kartini menikah dengan mendiang Sjahrir, politikus yang juga pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Ekonomi. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak, termasuk Pandu Patria Sjahrir, seorang investor terkemuka dan pemilik PT TBS Energi Utama Tbk.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, mengakui adanya kesesuaian antara daftar yang beredar dengan informasi yang ia terima. “Sebagian yang saya dengar memang ada yang cocok dengan daftar tersebut,” kata Sukamta saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (4/7/2025).
Kendati demikian, Sukamta belum bisa mengungkapkan detail seluruh nama, karena surat resmi terkait calon dubes ini masih berada di Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani memang telah mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengusulkan 24 nama calon duta besar melalui surat presiden (surpres) yang telah dibacakan pada Rapat Paripurna DPR, Kamis (3/7/2025). Puan menyebut nama-nama calon dubes LBBP ini bersifat rahasia.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono menjelaskan rencana untuk menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) para calon dubes ini, bahkan mungkin di hari libur. Ia menyebut, jadwal ini dirumuskan agar proses pembahasan jauh lebih cepat.