Gaya Hidup Mewah Keluarga Pejabat Pajak Gerus Kepercayaan Masyarakat
Pembuktian Terbalik
Siapa bilang ASN pajak tidak boleh kaya? Punya jeep Rubicon, Alphard, hingga Harley Davidson? Punya duit Rp 56 miliar untuk pensiun. Tidak fair mengatakan mereka, sebagaimana buruh negara menikmati hasil kerja untuk mendapatkan gaya hidup yang menyenangkan.
Hitungan tim financial plan CNBC Indonesia Research, seorang ASN Pajak bisa saja memiliki barang-barang mewah itu, dengan skema investasi yang pas.
Yang tidak boleh adalah mendapatkannya itu dengan cara relasi kuasa, suap, korupsi dan sebagainya. Tentu saja boleh seorang anak orang kaya bekerja di Ditjen Pajak. Namun, yang tidak beretika adalah mengumbarnya itu ke publik. Untuk itu, parameter paling adil untuk mengukurnya adalah nilai kewajaran. Wajarkah seorang ASN pajak memiliki harta sekian.
Ide pembuktian terbalik patut untuk didengungkan ulang, dimana ASN, khususnya Pajak yang memang mendapatkan remunerasi jumbo reformasi kelembagaan Kementerian Keuangan harus membuktikan dari mana asal kekayaan yang mereka miliki. Ini perlu diinformasikan ke publik.
Selama ini kewajiban pembuktian terbalik masih diterapkan pada kasus tindak pidana korupsi, pada pasal Pasal 37, Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ada baiknya, semangat pasal ini diterapkan pada kewajiban LHKPN, sehingga publik tidak bertanya-tanya mengapa harta seorang pejabat bisa sebesar itu.
Penerapan pembuktian terbalik harta kekayaan ASN akan efektif mencegah penyelewengan kekuasaan, karena mempersempit ruang yang bersangkutan untuk menyembunyikan hasil kejahatan. Kasus Sambo membuktikan, bagaimana dengan mudahnya aparat penegak hukum mengakali LHKPN yang sudah merupakan langkah bagus namun pasif.
Bukankah selama ini wajib pajak juga sudah diminta untuk mengungkapkan harta dan asal duit mereka di SPT, mengapa hal yang sama tidak dilakukan, dan seharusnya lebih mendalam diterapkan kepada aparat pajak. Dengan begini, reformasi perpajakan akan lebih menyentuh level bawah, dan semua lapisan aparat tanpa menunggu ada kasus seperti Rafael.