Gibran Soroti Ekspor Produk Halal: Indonesia Masih Kalah dari Negara Non-Muslim
Jakarta, Infoaceh.net | Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan keprihatinan atas posisi Indonesia dalam rantai pasok industri halal dunia. Dalam monolog videonya yang diunggah ke akun YouTube resmi, Gibran menyebut Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara lain—bahkan yang memiliki populasi Muslim jauh lebih sedikit.
“Kita belum jadi pemain utama dalam rantai pasok halal dunia, padahal potensinya luar biasa,” ujar Gibran dalam pernyataan yang dikutip pada Minggu malam, 8 Juni 2025.
Padahal, menurut Gibran, Indonesia saat ini telah menempati peringkat 3 dalam Global Islamic Economy Index tahun 2024. Bahkan pertumbuhan ekspor produk halal nasional tercatat naik rata-rata 7 persen selama enam tahun terakhir.
Gibran mengungkapkan bahwa 15 dari 30 produsen halal global berasal dari Indonesia. Namun secara keseluruhan, posisi ekspor Indonesia masih berada di peringkat 8 dunia. Ia membandingkan dengan negara lain yang berhasil menduduki peringkat pertama, meski populasi Muslim mereka jauh lebih kecil.
“Ini potensi besar yang belum maksimal. Kita punya 245 juta penduduk Muslim, terbesar di dunia. Harusnya kita bisa jadi raja di pasar halal global,” tegas Gibran.
Gibran menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, berdaya saing dan membawa keberkahan. Hal ini disampaikan pula saat Prabowo berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8.
“Presiden menegaskan pentingnya membangun halal value chain yang kuat melalui jaringan ekonomi halal lintas negara,” kata Gibran.
Lebih jauh, Gibran menekankan bahwa pengembangan ekonomi syariah bukan hanya soal angka, tetapi tentang nilai dan arah pembangunan bangsa. Ia mengajak seluruh pihak untuk bergerak cepat, agar Indonesia tidak terus tertinggal dalam industri halal global.
“Ekonomi syariah adalah jalan menuju ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan bermanfaat bagi banyak umat,” tutupnya.