Mensos Risma Cuci Mobil Dinas, Ternyata Mobilnya Nunggak Pajak
JAKARTA — Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan. Kali ini, mantan Walikota Surabaya itu terekam sedang mencuci mobil dinas di sebuah lahan parkir.
Mobil tersebut turut menjadi sorotan karena pajaknya disebut mati.
Video Risma mencuci mobil itu diunggah beberapa akun Instagram. Terlihat Risma memakai baju putih dan celana hitam serta kerudung hitam sedang.
Risma mencuci mobil menggunakan selang lengkap dengan sepatu bot merah. Mobil yang dicuci itu berwarna hitam dengan pelat merah B-1540-PQS. Dalam keterangan yang dibagikan, dinarasikan pajak mobil tersebut mati.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @imanlagi, Risma memakai kemeja putih dan sepatu boots karet menyemprot mobil dengan selang.
“Buk ngapain sih buk. Udahlah ibuk tuh menteri buk 😢,” tulis akun tersebut.
Tidak sendirian, Risma dibantu oleh sang ajudan yang mengelap bagian bodi serta kaca mobil dinas tersebut.
Risma tampak begitu sibuk membersihkan noda-boda di mobil dinasnya itu. Belum diketahui secara pasti kapan video tersebut diambil, namun beragam komentar langsung membanjiri kolom komentar.
Namun, belakangan diketahui ternyata mobil dinas tersebut menunggak pajak. Salah seorang warganet menyoroti pajak mobil dinas Risma tersebut.
Melalui situs Samsat DKI Jakarta, terungkap ternyata mobil tersebut menunggak pajak.
“Bu masa pajaknya sudah habis belum bayar pajak. Ahh gimana ini. Selain mobilnya dicuci, bayar juga pajaknya dong,” ujar akun Twitter @dpurnama1.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar status pajak mobil dinas dengan nomor polisi B 1540 PQS yang dicuci Risma.
Terlihat pembayaran pajak kendaraan sudah melewati jatuh tempo yakni pada 3 Agustus 2022. Besaran pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp 1.230.600.
Bu…. masa pajak udah habis, belum bayar pajak. Ahhh gimana ini. Selaim mobilnya dicuci, bayar juga pajaknya dong 🤔 pic.twitter.com/5WWuDmZl1b
— D Pur (@dpurnama1) February 26, 2023
Kemensos Buka Suara
Kabiro Humas Kemensos Romal Uli Jaya Sinaga lantas memberikan penjelasan. Dia mengatakan hal itu sudah menjadi sifat Risma mengerjakan hal-hal kecil di kantor, seperti menyiram tanaman dan aktivitas lainnya. Romal mengatakan Risma bermaksud memberikan teladan dan contoh kepada seluruh pegawai agar tetap menjaga kebersihan.
“Jadi itu kan ingin menunjukkan teladan kepada pegawainya, sehingga orang-orang yang dipercayakan memiliki mobil dinas itu bisa memperhatikan kebersihan mobilnya,” ujarnya, Selasa (28/2).
“Biasanya Ibu (Risma) kan setengah 6 pagi sudah sampai di kantor, jadi sampai di kantor itu Ibu keliling, ngecek tanaman, nyiram tanaman gitu. Sebenarnya itu kan bukan untuk publikasi umum, tapi kan ibu emang gitu orangnya, dia tulus, sepengennya ibu ‘itu kan hobi saya Pak Romal’ kata beliau,” lanjut Romal.
Romal lantas mengakui mobil yang dicuci Risma itu mati pajak. Dia menjelaskan mobil tersebut mati pajak karena adanya proses peralihan.
Sebelumnya, mobil itu digunakan oleh Ditjen Penanganan Fakir Miskin. Ditjen tersebut dihapus dan dialihkan ke biro umum.
“Kebetulan memang itu mobil pajaknya mati, karena peralihan. Kemarin kan Ditjen Penanganan Fakir Miskin kan dilikuidasi, jadi mobil itu mobil dirjen yang ingin dilikuidasi dan dipindahkan ke biro umum, jadi proses pemindahan ke biro umum itulah kenapa pajaknya mati,” ujar Romal.
“Kami kan tinggal 3 dirjen, sesuai arahan Pak Presiden, kita ada penyederhanaan struktur jadi dulunya ada 4 dirjen jadi 3. Jadi itu mobil Dirjen Penanganan Fakir Miskin jadi karena proses pengalihan jadi mati pajaknya, kami akuin memang pajaknya mati,” imbuh Romal.
Romal mengatakan pajak mobil tersebut pun kini dalam proses perpanjang. Dia berharap proses perpanjangan itu selesai dalam waktu dekat.
“Dan kebetulan hari ini sudah kita perpanjang. Semoga besok pagi sudah kelar prosesnya di Samsat,” ujarnya. (IA)