Muhammadiyah Klaim Kalender Hijriah Global Tunggal Ditolak NU, Tegaskan Prinsip Satu Hari Satu Tanggal untuk Dunia
Infoaceh.net – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengklaim pemakaian Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) mendapat penolakan dari sesama organisasi Islam lain di RI, yakni Nahdlatul Ulama (NU).
KHGT menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia. Kalender ini memandang seluruh bumi sebagai satu matlak, atau zona penetapan awal bulan yang berlaku serentak.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, menyebut organisasinya sejauh ini belum melakukan pendekatan dengan NU perihal pemakaian KHGT yang mereka luncurkan hari ini, Rabu (25/6/2025).
“Belum, karena mereka kan sudah jelas. Ketika mendengar (wacana pemakaian KHGT), mereka sudah menolak,” kata Hamim usai peluncuran KHGT di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Rabu (25/6/2025).
Seingat Hamim, NU memberikan 30 butir alasan sebagai dasar penolakan penggunaan KHGT. Kendati, ia tak merinci dalih penolakan tersebut. “Dan kita sudah merespons juga 30 alasan itu,” ucap Hamim.
Satu perbedaan yang pasti, menurut Hamim adalah NU menggunakan metode rukyatul hilal, yaitu pengamatan hilal secara langsung, untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah, termasuk awal bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah. Sedangkan KHGT, lanjut Hamim, dalam penyusunannya memakai metode hisab hakiki atau metode penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah yang didasarkan pada perhitungan astronomi secara akurat mengenai posisi bulan, bumi, dan matahari. Penanggalan dalam KHGT bisa berlaku sampai 100 tahun, sekalipun perlu dicermati setiap 25 tahun sekali demi kehati-hatian.
Bahkan, kata Hamim, sebagai gambaran KHGT bisa mempermudah sehingga tak perlu menggelar isbat setiap kali menentukan atau menetapkan awal bulan dalam kalender Hijriah.
“Itu isbat bisa sekali, isbat (sekali) bisa untuk 500 tahun. Iya, bahkan untuk selama-lamanya, itu bisa. Kita mengidealkan seperti itu. Pasti efisien dan tadi itu saya sampaikan, bisa memenuhi seluruh umat Islam yang tinggal di berbagai kawasan dunia sekarang ini. Bahkan nanti yang jadi astronot pun, bisa menggunakan itu, kan?”