Infoaceh.net, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan oknum TNI yang jadi pelaku penembakan dua warga Aceh di rest area tol kawasan Tangerang akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Akan segera diproses lebih lanjut apabila terbukti bersalah akan di tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” kata Agus dikutip dari Antara, Sabtu (4/1/2025).
Namun, Pihak Puspom pun belum bisa memberitahu inisial oknum penembak dan alasan dilakukan penembakan.
Hingga saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Pusat Polisi Militer (POM) untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kasus penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) dini hari. Atas kejadian itu, terdapat dua orang menjadi korban yakni berinisial Ilyas Abdurrahman (48) yang juga pemilik mobil rental dan Ramli Abu Bakar (59).
Satu dari dua korban itu, salah satunya adalah bos rental mobil yang kini telah dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru di bagian dadanya.
Jenderal Agus memastikan akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku jika anggotanya terbukti bersalah.
“Dan akan segera di proses lebih lanjut apabila terbukti bersalah akan di tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sebelumnya, Pusat Polisi Militer AL mengamankan oknum TNI AL yang diduga terlibat dalam kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B, Desa Pabuaran, Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (2/1/2025).
Danpuspom TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto tidak menyebutkan secara detail mengenai identitas oknum yang diamankan.
Namun, dia menyebutkan yang bersangkutan telah berada di Puspomal.
“Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Yusri Nuryanto, kepada awak media, pada Jum’at (3/1/2025).
Danpuspom AL, Laksamana Muda TNI Samista mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan tersebut.
“Kita masih lidik, kita masih mengumpulkan apakah ada satu keterlibatan atau tidak, kita masih belum bisa memastikan,” jelas Samista.
Sementara itu Samista meminta untuk menunggu prosesnya.
Nantinya akan segera dilaporkan mengenai peristiwa ini jika ada atau tidaknya indikasi oknum yang terlibat.
“Kita tunggu ajalah 1-2 hari ini. Dua hari lah, dua harian. Mungkin Senin lah nanti kalau bisa saya langsung kita akan press riliskan ya. Apabila ada indikasi, kita mempunyai kewenangan untuk menyelidiki juga. Jadi jika dari hasil lidik sudah pasti, baru kita umumkan,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto menambahkan saat ini kasus ditangani oleh Polresta Tangerang.
“Kasus tersebut sedang ditangani oleh Reskrim Polres Tangerang. Sementara identitas pelaku belum diketahui,” ungkap Hariyanto.
Sebelumnya diberitakan, deorang saksi yang juga anak dari korban IAS, Agam Muhammad Nasrudin (26), menceritakan sebelum insiden penembakan, ia mendengar salah satu pelaku berteriak mengaku sebagai seorang anggota TNI AL dengan mengacungkan senjata api.
“Iya saya dengar. Dia bilang ‘saya anggota TNI AL’ itu waktu di Saketi, Pandeglang, pada 1 Januari 2025. Waktu dia menakuti kami dan mengeluarkan senjata,” kata Agam, di RSUD Balaraja, Tangerang, Kamis (2/1/2025).
Insiden itu berawal saat korban IAS (48), pengusaha rental mobil di Rajeg, Tangerang menerima notifikasi soal mobilnya yang sedang disewakan kepada AS, mengalami perubahan.
Sebab, alat Global Positioning System (GPS) yang dipasang di mobilnya Honda Brio itu diduga dicabut.
Sementara, saksi lainnya, Rizky Agam, menuturkan saat itu sang ayah menerima informasi bila GPS di mobil sudah dicabut.
“AS pinjam mobil kami tanggal 31 Desember 2024, dengan estimasi waktu selama tiga hari. Tapi, pada 1 Januari 2025, ada notifikasi itu. Ayah saya, saya dan abang saya langsung melakukan penelusuran dengan titik akhir di Pandeglang,” jelas Agam.
Dari pencarian akhirnya mobil ditemukan di daerah Saketi, Pandeglang.
“Dari Rajeg kita langsung ke Pandeglang dan sampai di Pandeglang jam 12 malam. Di sana kita berpapasan dengan mobil tersebut di daerah Saketi, Pandeglang,” jelas dia.
Begitu sampai di lokasi, korban dan kawanan pelaku saling kejar.
Diduga mobil korban sudah berpindah tangan.
Saat itu pun terdapat ancaman serta teriakan yang mengaku seorang anggota.
Kemudian, kelompok pelaku berhenti di rest area Tol Tangerang-Merak.
Selanjutnya, aksi penembakan terjadi yang mengakibatkan dua orang terluka.
“Ternyata pas kita lagi sergap pengemudi itu, ada temannya dari mobil yang lain bilang ‘saya tembak’, karena kita fokus ke pengemudi Brio, kita gak nyadar. Tahu-tahu benar ditembak. Sebanyak empat sampai lima kali. Kena ayah saya, ayah saya terluka dan meninggal,” tutur Rizky.
Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menelusuri soal dugaan keterlibatan anggota.
“Keterlibatan itu masih kita telusuri. Tim pun masih di lokasi untuk melakukan pemeriksaan,” imbuh Purbawa.