Prabowo Jadi Presiden, Indonesia Tidak Miliki Ibu Negara
Infoaceh.net, Jakarta — Indonesia kini resmi memiliki presiden baru yaitu Prabowo Subianto untuk masa jabatan 2024-2029.
Namun, serelah dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober lalu, menimbulkan pertanyaan karena kini Indonesia tidak memiliki Ibu Negara.
Memang untuk pertama kalinya Indonesia tidak memiliki Ibu Negara, setidaknya hingga beberapa hari setelah pelantikan Prabowo Subianto.
Dengan dilantiknya Prabowo Subianto, masyarakat pun ramai mencari tahu, siapa sosok Ibu Negara yang bakal mendampingi mantan Pangkostrad itu.
Sebagaimana diketahui Prabowo Subianto berpisah dengan putri mantan Presiden RI ke-2 Soeharto, Titik Soeharto pada tahun 1998.
Sejak berpisah, Prabowo Subianto betah menduda hingga dirinya terpilih sebagai Presiden RI ke 8 di tahun 2024.
Lalu bagaiman dengan syarat menjadi Ibu Negara?
Dikutip dari Tribunnews.com, syarat untuk menjadi Ibu Negara haruslah istri kepala negara.
Tak bisa istri Wapres jika presidennya duda atau masih jomblo.
Jika Gibran dilantik jadi wapres, maka Selvi Ananda tak bisa jadi Ibu Negara, kecuali jika Gibran Rakabuming menjadi Presiden RI menggantikan Prabowo Subianto.
Pada tahun 2013, jelang Pilpres 2014, politisi Partai Gerindra Fadli Zon sempat bicara soal Ibu Negara jika Prabowo Subianto jadi Presiden RI.
“Kalau kita percaya jodoh ada di tangan Tuhan, jadi kalau ibu negara persoalan pribadi. Jadi, apakah nanti ada ibu negara atau tidak saya kira itu persoalan mudah,” jelas Fadli Zon saat diskusi di Gedung DPR RI, di Jakarta, Senin (2/9/2023) silam.
Status pernikahan Prabowo juga mendapatkan sorotan media asing Channel News Asia (CNA) dalam artikelnya “Indonesia Elections 2024: No first lady? Frontrunner Prabowo’s single status turns spotlight on ‘state’s mother’ role”, baru-baru ini.
“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden pertama tanpa mitra (istri) dalam sejarah negara ini. Ketika persaingan semakin memanas, para ahli dan istri kandidat memperdebatkan pentingnya ibu negara, dan siapa yang mungkin mengisi peran tersebut,” demikian ditulis Channel News Asia.