Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto (Humas BNPB / M Arfari Dwiatmodjo).
JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengkonfirmasi sebanyak 89 laboratorium uji Polymerase Chain Reaction (PCR) telah aktif dan tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
Penambahan laboratorium tersebut semakin meningkatkan kapasitas tim kesehatan dalam melakukan skrining untuk menemukan kasus baru COVID-19 di Tanah Air sehingga penanganaan juga dapat lebih cepat dilakukan.
“Kita bersyukur bahwa hari ini 89 laboratorium sudah aktif melaksanakan pemeriksaan,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (30/4).
Yuri juga merincikan sebanyak 89 laboratorium tersebut di antaranya ada 48 di Rumah Sakit, 15 di Perguruan Tinggi, 18 Kementerian Kesehatan, 5 Laboratorium Kesehatan Daerah dan 3 di Balai Veteriner.
Adapun hingga hari ini, sebanyak 94.599 spesimen telah diperiksa menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di seluruh laboratorium tersebut.
Dari 72.351 kasus yang diperiksa spesimen didapatkan data 10.118 positif dan 62.233 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 230.411 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 21.827 orang.
Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 310 kabupaten/kota di Tanah Air.