Sugiono, Putra Aceh Tengah yang Ditunjuk Prabowo Jadi Menteri Luar Negeri
INFOACEH.NET, JAKARTA — Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto menunjuk Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Bidang Kaderisasi dan Informasi Strategis Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri RI
Presiden Prabowo Subianto resmi melantik jajaran menteri Kabinet Merah Putih pada Senin (21/10/2024), termasuk Sugiono yang menjadi Menteri Luar Negeri RI.
Pelantikan Sugiono berbarengan dengan pelantikan seluruh 53 menteri Kabinet Merah Putih lainnya di Istana Negara, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB. Pelantikan diawali mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan pembacaan berita acara pengangkatan menteri Kabinet Merah Putih.
“Sepuluh, Sugiono, Menteri Luar Negeri,” ucap pembaca dokumen acara pelantikan.
Setelahnya, para menteri Kabinet Merah Putih membacakan kembali sumpah jabatan yang dikumandangkan Prabowo.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian petikan sumpah yang dibacakan Prabowo dan diikuti oleh para menteri termasuk Sugiono.
Setelah itu, Sugiono dan para menteri lainnya menandatangani dokumen acara pelantikan jabatan.
Dengan ini, Sugiono yang baru berusia 45 tahun merupakan Menlu RI pertama yang bukan berasal dari diplomat karir sejak 2001.
Menlu RI terakhir yang berasal dari politikus dan bukan diplomat karir ialah Alwi Shihab di era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 1999-2001.
Sebelum didapuk menjadi Menlu RI, Sugiono menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI.
Sugiono bakal menggantikan Menlu RI sebelumnya, Retno Marsudi, yang akan menjabat sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu air pada 1 November 2024 mendatang.
Profil Sugiono
Sugiono lahir di Takengon, Aceh, pada 11 Februari 1979. Dilansir laman resmi Partai Gerindra, pria yang kini berusia 45 tahun itu sempat mengenyam pendidikan di Tanah Aceh.
