Syahrul Yasin Limpo Mundur dari Jabatan Menteri Pertanian
JAKARTA — Syahrul Yasin Limpo (SYL) akhirnya mengajukan pengunduran diri dari posisinya sebagai Menteri Pertanian kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis (5/10).
“Sore hari ini minta waktu presiden dan diberikan kesempatan Mensesneg untuk menyampaikan usul surat pengunduran diri saya,” ujar Syahrul saat konferensi pers di Istana Negara.
Syahrul beralasan ia tengah menghadapi proses hukum terkait kasus dugaan korupsi.
“Saya harus hadapi serius. Jangan ada stigma dan persepsi menghakimi saya dulu,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menerima laporan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL yang dikabarkan menjadi tersangka di KPK.
Surya Paloh telah meminta SYL menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengajukan pengunduran diri dari jabatan Mentan.
“Saya sudah menerima laporan dari Bung Syahrul. Atas nama DPP saya menyatakan segera menghadap Presiden, sampaikan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian,” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Kamis (5/10/2023).
Bukan tanpa alasan Paloh meminta SYL mundur dari Mentan. Paloh ingin SYL fokus menghadapi penyidikan terhadapnya.
“Agar apa, agar sekali lagi memberikan penghormatan terhadap upaya penyidikan yang sedang berlangsung terhadap dirinya agar dia penuh konsentrasi,” imbuh dia.
KPK mengaku telah menemukan tiga klaster terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan. Yang diselidiki saat ini merupakan klaster pertama.
Puluhan pihak terkait telah diklarifikasi dalam proses penyelidikan dugaan kasus korupsi tersebut. Satu di antaranya ialah Syahrul Yasin Limpo.
Berdasarkan informasi hasil gelar perkara yang diterima, pimpinan KPK menyepakati Yasin Limpo dan dua pejabat Kementan lainnya sebagai tersangka.
Status tersangka itu pun sudah dikonfirmasi Menko Polhukam Mahfud MD.
Namun di tengah kabar penetapan tersangka itu, Syahrul sempat dikabarkan ‘hilang’ di Eropa.
Informasi ‘hilangnya’ Syahrul itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di Komplek Istana Negara, Selasa (3/10) kemarin.
Ia mengatakan belum tahu keberadaan Syahrul hingga Selasa lalu. Padahal, Syahrul dan rombongannya harusnya sudah kembali ke Indonesia pada Sabtu (30/9) atau Minggu (1/10) lalu.
Ia mengatakan kontak terakhir yang dilakukannya dengan Syahrul Yasin Limpo adalah sebelum menteri dari Partai Nasdem itu berangkat ke Eropa beberapa waktu lalu. Namun sehari setelah kabar itu, Syahrul tiba di Tanah Air. (IA)