Banda Aceh Sapu Bersih Medali Catur Klasik PORA XIV Pidie
SIGLI — Kontingen Kota Banda Aceh memborong medali emas nomor catur klasik 90 menit Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV Tahun 2022 di Kabupaten Pidie.
Technical Delegate Cabang Olahraga Catur PORA XIV Teuku Ardiansyah di Pidie, Jum’at (15/12) mengatakan, kontingen Kota Banda Aceh berhasil meraih lima medali dari tujuh emas yang diperebutkan di nomor catur klasik.
“Dari tujuh medali emas catur klasik, kontingen Banda Aceh memborong lima emas. Dengan raihan tersebut, kontingen Banda Aceh memimpin perolehan medali dengan delapan emas,” kata Teuku Ardiansyah.
Lima medali emas yang diraih atlet Kota Banda Aceh dari nomor catur klasik yakni perseorangan putri atas nama Klarisa Sabila dan Hunter Chalid dari perseorangan putra.
Kemudian, medali emas beregu putra, papan satu beregu putra atas nama Master Fide (MF) Zulkhairi dan papan tiga beregu putra dari MF M Hendrik FS.
Sedangkan dua medali emas lainnya diraih M Akbar dari Kontingen Kabupaten Aceh Timur yang bermain di papan dua beregu. Serta Firanda Girsang dari Kontingen Aceh Tengah di papan empat beregu.
Adapun hasil lengkap untuk catur klasik beregu putra, yakni medali emas diraih Kota Banda Aceh, perak Aceh Tengah, dan perunggu tuan rumah Pidie.
Sedangkan medali papan beregu, yakni medali emas papan satu MF Zulkhairi (Banda Aceh), perak MN Irwandi (Aceh Tengah), dan perunggu Anas (Aceh Besar).
Untuk papan dua beregu, medali emas diraih M Akbar (Aceh Timur), perak Musliadi (Banda Aceh), dan perunggu Ismar Heryanto (Pidie).
Kemudian papan tiga beregu, emas diraih MF Hendrik FS (Banda Aceh), perak Safran Hadi (Aceh Selatan), dan perunggu Sarmadoli Siringoringo (Aceh Besar).
Serta papan empat beregu, medali emas diraih Firanda Girsang (Aceh Tengah), perak Erwinsyah (Pidie), dan perunggu Nurkholis (Aceh Selatan).
Untuk perseorangan putra, medali emas diraih Hunter Chalid (Banda Aceh), perak Muliadi (Aceh Tenggara), dan perunggu MN Chairil Nardi (Sabang).
Serta perseorangan putri, medali emas diraih Klarisa Sabila (Banda Aceh), perak WNM Wita Rahayu (Aceh Besar), dan perunggu Intan Nurhidayah (Aceh Tamiang).