Banda Aceh Sapu Bersih Medali Catur Klasik PORA XIV Pidie
“Setelahnya catur klasik, pertandingan cabang olahraga catur dilanjutkan dengan nomor catur kilat tiga menit. Nomor catur kilat berlangsung tujuh babak,” kata Teuku Ardiansyah.
Teuku Ardiansyah yang juga Sekretaris Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Aceh mengatakan cabang olahraga catur diikuti delapan kabupaten kota untuk beregu serta delapan atlet perorangan masing-masing putra dan putri.
Untuk beregu putra diikuti Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Besar, Aceh Timur, Bireuen, Aceh Tengah, Kota Banda Aceh, serta tuan rumah Pidie.
Sedangkan perorangan putra diikuti atlet dari Kota Sabang, Aceh Tenggara, Simeulue, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Banda Aceh, serta tuan rumah Pidie.
Serta perorangan putri diikuti Kota Banda Aceh dua atlet, Aceh Tengah, Kota Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Besar, Kota Sabang, dan tuan rumah Pidie.
“Atlet cabang olahraga catur, baik beregu maupun perorangan yang bertanding di PORA merupakan mereka yang lolos seleksi Pra PORA di Aceh Barat Daya pada Oktober 2021. Sedangkan tuan rumah otomatis lolos,” kata Teuku Ardiansyah.
Teuku Ardiansyah mengatakan cabang olahraga catur memperebutkan 63 medali, masing-masing 21 emas, 21 perak, dan 21 perunggu. Terdiri enam medali emas perorangan putra dan putri. Serta 16 medali emas dari beregu putra.
“Sistem pertandingan digunakan round robin serta pairing menggunakan sistem swiss manager PORA ini juga ajang seleksi atlet cabor catur untuk PON 2024, di mana Aceh dan Sumatera Utara menjadi tuan rumah bersama,” kata Teuku Ardiansyah. (IA)