Bawa Tottenham Juara Eropa, Ange Postecoglou Malah Dipecat!
Infoaceh.net — Keputusan mengejutkan datang dari Tottenham Hotspur. Klub asal London itu resmi memecat Angelos “Ange” Postecoglou, pelatih yang baru saja mempersembahkan gelar juara Liga Europa 2024/2025—trofi pertama Spurs dalam 17 tahun dan gelar Eropa pertama sejak 1984.
Tak peduli dengan sejarah yang ditorehkan, manajemen klub di bawah Daniel Levy tetap menendang Postecoglou keluar dari kursi pelatih, Jumat (6/6/2025), hanya dua pekan usai euforia malam heroik di Bilbao.
“Menyusul sejumlah penilaian dan pertimbangan, klub mengumumkan bahwa Ange Postecoglou tidak lagi menjadi pelatih Tottenham,” tulis pernyataan klub.
Postecoglou, yang bergabung pada musim panas 2023 menggantikan Antonio Conte, datang dengan reputasi mentereng usai meraih treble domestik bersama Celtic. Ia langsung mengubah wajah Tottenham dengan gaya bermain agresif dan penuh intensitas yang dijuluki “Ange Ball.”
Namun, di balik keberhasilan di kancah Eropa, performa Spurs di Premier League justru amburadul. Klub hanya mengoleksi 38 poin dan terpuruk di peringkat 17, hanya satu tingkat di atas zona degradasi.
Rekor 22 kekalahan dari 38 pertandingan menjadi musim liga terburuk Spurs sejak terdegradasi pada 1977. Fakta ini diyakini menjadi alasan utama di balik pemecatan.
Meski tersingkir secara tragis dari liga domestik, malam 22 Mei di Bilbao tetap jadi sejarah: Tottenham mengalahkan Manchester United di final Liga Europa dan memastikan tiket ke Liga Champions 2025/2026.
“Ketika saya merefleksikan masa saya sebagai manajer Tottenham, perasaan utama saya adalah rasa bangga,” ujar Postecoglou dalam surat perpisahannya.
Pelatih asal Australia itu menilai momen di Bilbao sebagai puncak dari dua tahun kerja keras dan dedikasi. “Apa yang banyak orang katakan tidak mungkin, kami buktikan menjadi nyata,” ujarnya.
Pemecatan Postecoglou menunjukkan bahwa di Tottenham, keberhasilan tak cukup untuk bertahan. Sebuah ironi bagi klub yang kerap dicibir publik sebagai “spesialis runner-up” dan lama hidup dalam bayang-bayang rival sekota, Arsenal.
Di tengah euforia trofi Eropa, manajemen Levy tetap dingin dan tajam. Bagi mereka, gagal di liga domestik adalah dosa utama. Meski demikian, banyak fans menganggap keputusan ini tergesa-gesa, bahkan destruktif.
Meski dipecat, warisan Postecoglou tetap terasa. Gaya main atraktif, mentalitas menyerang, serta pembinaan pemain muda menjadi fondasi baru yang akan diwariskan kepada pelatih selanjutnya.
“Saya yakin fondasi yang telah diletakkan akan memastikan klub ini tidak harus menunggu 17 tahun lagi untuk meraih sukses berikutnya,” kata Ange dengan optimisme.
Tottenham kini akan berburu pelatih baru untuk menghadapi musim 2025/2026. Siapa pun penggantinya, satu hal pasti: bayang-bayang Ange Ball tidak akan mudah dihapus dari ingatan fans The Lilywhites.