Chelsea Incar Trofi Sempurna Eropa, Real Betis Siap Gagalkan di Final Conference League
Infoaceh.net — Belum ada satu pun klub Eropa yang berhasil menyapu bersih seluruh gelar resmi UEFA. Namun, Chelsea berpeluang menjadi yang pertama jika mampu menaklukkan Real Betis di final UEFA Conference League 2024/2025.
Laga puncak akan digelar di Stadion Wroclaw, Polandia, Rabu (28/5) malam waktu setempat atau Kamis (29/5) dini hari WIB. Ini menjadi pertemuan perdana antara Chelsea dan Real Betis di ajang kompetisi resmi Eropa.
Chelsea telah mengoleksi trofi Piala Winners (1971, 1998), Liga Champions (2012, 2021), dan Liga Europa (2013, 2019). Jika sukses menjuarai Conference League musim ini, The Blues akan menjadi klub pertama yang menamatkan seluruh kasta kompetisi UEFA.
Meski kasta Conference League berada di level ketiga, trofi ini tetap dianggap sebagai pelengkap kesempurnaan peta prestasi Chelsea di kancah Eropa.
Menurut proyeksi super komputer Opta, Chelsea punya peluang 51,1 persen untuk menang, sedangkan Betis hanya diberi kans 25,4 persen. Sisanya dianggap imbang.
Namun, prediksi tetaplah prediksi. Kemenangan akan ditentukan oleh kesiapan fisik, taktik, dan mental di atas lapangan. Apalagi, sejarah memperlihatkan bahwa klub Inggris sering kesulitan menghadapi wakil Spanyol di final Eropa.
Kemenangan terakhir klub Inggris atas tim Spanyol di final UEFA terjadi pada 2001, saat Liverpool menaklukkan Deportivo Alaves di final Piala UEFA.
Chelsea juga memiliki catatan kurang bersahabat melawan klub Spanyol. Dari empat final Eropa menghadapi tim asal Negeri Matador, mereka hanya sekali menang.
Sementara Real Betis juga tidak lebih baik saat menghadapi klub Inggris. Dari enam laga kontra tim Premier League, Betis belum pernah menang. Rekornya adalah lima kekalahan dan satu kali imbang.
Artinya, salah satu dari mereka berpeluang menciptakan sejarah baru. Pertanyaannya, siapa yang lebih siap untuk berpesta di Polandia?
Secara domestik, Chelsea menutup Premier League 2024/2025 di posisi keempat, sedangkan Betis mengakhiri La Liga di urutan keenam. Di atas kertas, Chelsea terlihat lebih stabil, namun perjalanan menuju final sama-sama penuh liku.
Dari segi skuad, Chelsea lebih diunggulkan. Nama-nama seperti Cole Palmer, Enzo Fernandez, dan Marc Guiu menjadi andalan. Sayangnya, Christopher Nkunku masih harus absen karena cedera. Di sisi lain, Joao Felix mulai tampil tajam sejak datang di paruh musim, dengan torehan tujuh gol dari 20 laga.
Real Betis mengandalkan Isco yang tampil gemilang sepanjang musim, mencetak 12 gol dari 32 laga. Cedric Bakambu dan Antony juga memberi daya dobrak signifikan. Antony yang dipinjam dari Manchester United bahkan telah mengoleksi sembilan gol.
Kendati tak diunggulkan, Betis tetap berbahaya. Tim asuhan Manuel Pellegrini dikenal memiliki mental tangguh dan tidak mudah menyerah. Pengalaman Pellegrini juga menjadi nilai lebih. Ia pernah membawa Manchester City juara Premier League 2013/2014 dan memberi Betis gelar Copa del Rey 2021/2022.
Bandingkan dengan pelatih Chelsea, Enzo Maresca, yang baru saja membawa Leicester City menjuarai Championship musim ini. Pengalaman bisa menjadi faktor penentu di laga besar seperti ini.
Bisakah Maresca memberikan “gelar kesempurnaan” bagi Chelsea di Eropa? Atau justru Pellegrini yang mencuri panggung dan menuliskan sejarah baru untuk Real Betis? Polandia akan jadi saksi.