Infoaceh.net, Banda Aceh – Setelah 17 tahun mengabdi untuk Persiraja Banda Aceh, Mukhlis Nakata (36), sang kapten akhirnya mengucapkan selamat tinggal kepada klub yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya.
Pada laga pekan ke-15 Liga 2 Indonesia musim 2024-2025, yang digelar di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh pada Ahad malam (5/1/2025), Nakata tampil untuk terakhir kalinya, meninggalkan kenangan manis di hati suporter tim “Lantak Laju”.
Di tengah sorakan belasan ribu suporter yang memadati stadion, Mukhlis Nakata masuk ke lapangan pada menit ke-84, menggantikan Riski Nasution.
Momentum ini disambut dengan aplaus meriah dari penonton, teemasuk Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, Pj Wali Kota Banda Aceh Almuniza Kamal dan Pembina Persiraja Aminullah Usman yang hadir langsung menyaksikan perjuangan Persiraja
Pertandingan tadi malam berakhir dengan kemenangan Persiraja 2-0 atas Dejan FC, yang memperpanjang catatan apik Persiraja di puncak klasemen grup A.
Laga ini tidak hanya menyisakan kemenangan bagi Persiraja, tetapi juga sebuah momen emosional yang tak terlupakan. Nakata, yang telah mencurahkan seluruh energi dan semangatnya selama hampir dua dekade, tetap menjadi sosok yang tak tergantikan dalam sejarah klub.
Dalam perjalanan karirnya, meski banyak klub yang menggoda dengan iming-iming gaji lebih besar, Nakata tetap setia mengenakan kostum oranye Persiraja hingga akhirnya memutuskan gantung sepatu.
Momen perpisahan ini menorehkan kenangan yang mendalam di hati seluruh suporter Persiraja, yang tak akan pernah melupakan perjuangan, dedikasi, dan loyalitas Nakata sepanjang karirnya.
Pertandingan terakhir Mukhlis Nakata bersama Persiraja malam berakhir manis. Tim asuhan Akhyar Ilyas makin kokoh di puncak klasemen grup A dengan koleksi 33 poin, unggul 6 poin dari runner-up yang dihuni PSKC Cimahi.
Pada laga ini, Persiraja yang sudah memastikan diri lolos ke 8 besar tetap tampil dominan sejak menit awal. Gol pertama mereka tercipta melalui pemain asing anyar Matheus Henrique Machado pada menit ke-12.
Setelah turun minum, Andik Vermansyah Cs tetap menunjukkan permainan agresif dan terus menekan pertahanan tim tamu.
Gol kedua pun tercipta melalui Vivi Asrizal, yang menambah keunggulan Persiraja menjadi 2-0.
Perpisahan dengan sang legenda Mukhlis Nakata mungkin menyedihkan, tetapi semangat dan cinta Nakata terhadap sepak bola Aceh akan terus hidup, menginspirasi generasi mendatang.
Pj Wali Kota Banda Aceh Almuniza Kamal atas nama Pemko Banda Aceh dan seluruh pecinta Persiraja, menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Mukhlis Nakata.
Menurut Almuniza, Nakata bukan sekadar kapten tim, melainkan simbol dari semangat juang dan dedikasi yang luar biasa dalam dunia sepak bola Aceh.
Di usia 36 tahun, Nakata telah menjadi contoh teladan bagi generasi muda. Ia selalu memberikan yang terbaik di lapangan, menginspirasi kita semua untuk mencintai dan memperjuangkan klub kebanggaan kita ini.
“Kesetiaan itu bernama Mukhlis Nakata,” ujar Almuniza Kamal menegaskan, merujuk pada perjalanan karir Nakata yang selalu setia pada Persiraja, meski godaan datang dari klub-klub besar.
Mungkin bagi orang lain, uang bisa menjadi daya tarik, namun Nakata membuktikan cinta dan loyalitas terhadap klub lebih bernilai.
Mukhlis Nakata (lahir di Aceh Besar, 12 Mei 1988) adalah pemain sepak bola profesional Indonesia yang bermain sebagai gelandang untuk klub Persiraja Banda Aceh. Ia juga merupakan kapten untuk klub tersebut sejak 2016.
Mukhlis Nakata menghabiskan seluruh karier sepak bolanya bermain untuk Persiraja. Ia memulai karier profesionalnya di posisi sayap pada Divisi Utama Liga Indonesia pada musim 2008-2009.
Pada musim berikutnya, ia mulai dipercaya bermain secara reguler oleh pelatih kepala Persiraja, Herry Kiswanto, dan membantu klubnya promosi ke Liga Prima Indonesia(LPI), liga kasta tertinggi kala itu.
Pada pertandingan pembukaan LPI 2011-12 ketika Persiraja menghadapi Persija Jakarta, ia masuk dari bangku cadangan menggantikan Defri Rizky.
Ia bermain pula di beberapa laga lain, salah satunya ketika Persiraja mengalahkan Persibo Bojonegoro 1-0. Persiraja berada pada peringkat 7 dari 12 tim pada musim ini.
Ketika bergulirnya LPI 2013, ia kembali bermain secara reguler untuk Persiraja. Namun sayangnya Persiraja harus turun kasta karena di akhir musim mereka gagal di babak play-off, sehingga tidak lolos ke Liga Super Indonesia musim berikutnya.
Musim 2013 merupakan musim terakhir LPI sebagai salah satu liga kasta tertinggi, sebelum meleburkan diri dengan Liga Super Indonesia pada musim berikutnya.
Dan sejak itu, ia membela Persiraja bermain di liga kasta kedua.