Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Komite Wasit PSSI Nyatakan Gol Persiraja ke Gawang PSMS Sah dan Tidak Offside

Pemain Persiraja Mahamane Toure saat mencetak gol ke gawang PSMS Medan pada menit 50 yang dianulir oleh wasit

JAKARTA – Anggota Komite Wasit PSSI Purwanto mengakui sah dan tidak offside gol yang dicetak oleh pemain Persiraja Banda Aceh ke gawang PSMS Medan dalam pertandingan Grup A Liga 2 2023-2024, di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh pada Sabtu malam (18/11).

Namun wasit yang memimpin pertandingan justru membatalkan gol yang dicetak oleh Mahamane Toure pada menit 50.

“Gol itu memang sah dan tidak offside, dan kesalahan ada di asisten wasit,” kata Purwanto di Jakarta, Senin 20 November 2023.

Ia mengatakan asisten wasit melakukan kesalahan, karena saat menerima bola dan mencetak gol pemain Persiraja tidak berada dalam posisi offside.

“Kami sudah melihat video dan laporan pertandingan yang masuk ke Komite Wasit PSSI,” kata dia.

Wasit dan asisten wasit Liga 2 2023/2024 yang memimpin laga Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan memang menjadi sorotan.

Keputusan menganulir gol Persiraja yang dicetak Mahamane Toure ke gawang PSMS Medan membuat laga dengan tensi tinggi itu semakin memanas, Sabtu (18/11) malam.

Pertandingan yang ditayangkan live Vidio.com itu, terlihat bola tidak offside karena masih ada pemain asing PSMS Medan, Kim yang berada lebih dekat ke gawang.

Dalam video juga terlihat, wasit tengah Irfan Wahyu Wijanarko sudah menunjuk ke garis tengah pertanda gol tersebut sah.

Namun, karena asisten wasit 1 Eko Wiyanto tiba-tiba mengangkat bendera offside setelah gol terjadi, wasit tengah juga ikut menganulir gol tersebut.

Kekecewaan penonton yang hadir di Stadion Harapan Bangsa tadi malam semakin menjadi-jadi setelah gelandang Persiraja, Muamar diberi kartu merah oleh wasit saat kedudukan masih imbang 0-0.

Meski bermain dengan 10 pemain, skor pertandingan berakhir sama kuat 0-0.

Pelatih Persiraja, Achmad Zulkifli menyatakan anak-anak asuhnya sudah berjuang keras, meski memang hasilnya tidak sesuai dengan harapan masyarakat Aceh.

Ia menyampaikan, semangat pemain Persiraja turun ketika wasit menganulir gol mereka. Padahal jelas berdasarkan tayangan melalui video pemain tidak dalam posisi offside.

“Saya melihat berkali-kali video itu, tidak offside sama sekali, dan ini live ya, jadi kita bisa lihat seperti apa, dan itu yang membuat mental kita jatuh,” ujar Achmad Zulkifli. (IA)

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
Enable Notifications OK No thanks