Persiraja Juga Laporkan PSMS ke PSSI Terkait Provokasi dan Protes Gol yang Dianulir Wasit
“Bisa-bisa dibakar stadion, karenanya saya diam saja (usai pertandingan),” timpal pria yang juga berprofesi sebagai Anggota DPR-RI dari Aceh tersebut.
Bahkan, lanjut Dek Gam, kericuhan yang terjadi tersebut tidak akan terjadi jika kedua tim sama-sama meredam tensi dan tidak melakukan provokasi.
Apalagi, pertemuan PSMS dan Persiraja tidak hanya akan berhenti di sini, bakal bertemu lagi musim-musim berikutnya.
“Sama-sama kita menurunkan tensi masing-masing suporter, pemain. Karena permainan 90 menit, selebihnya kita bersaudara. Salah satunya berharap pemain kita jangan sampai memancing (provokasi), karena kita bakal ketemu lagi,” pungkasnya.
Tim Persiraja Banda Aceh merasa sangat dirugikan dengan ulah perangkat pertandingan, wasit yang menganulir gol Persiraja yang jelas sekali tidak offside dalam laga itu.
Karena diketahui, Persiraja bisa meraih tiga poin jika gol tersebut disahkan, Senin (20/11). Selain wasit, ofisial tim PSMS Medan dan pemain juga melakukan provokasi berlebihan kepada penonton yang hadir di Stadion Harapan Bangsa.
Hingga memancing kerusuhan antara penonton Aceh dan tim PSMS Medan.
“Hari ini sudah kita kirim surat protes atas kepemimpinan wasit dan hakim garis, itu bola jelas onside, dia bilang offside,” kata Dek Gam.
“Terus dikasih lagi kartu merahnya, kelewatan dia, memancing keributan,” tambahnya.
Diketahui, dalam laga lanjutan Grup 1 Liga 2 2023/24 yang berakhir imbang 0-0 itu terjadi kericuhan dengan penonton melakukan aksi lempar botol air mineral ke lapangan dan bench pemain PSMS.
Atas insiden tersebut, Nazaruddin tak terima Persiraja disalahkan 100 persen, termasuk soal massa yang memadati luar stadion hingga skuad Ayam Kinantan, julukan PSMS, ‘tersandera’ di dalam stadion kurang lebih dua jam lamanya.
Pria yang akrab disapa Dek Gam itu menjelaskan, pemicu kericuhan adalah kepemimpinan wasit atau kelirunya keputusan hakim garis.
Dia menyoal gol bomber asing Persiraja, Mahamane Toure (Mali), pada menit 50 yang dianulir karena dinilai offside.
“Pemicunya hakim garis, gol Persiraja menurutnya offside ternyata bolanya tidak offside. Kami meminta ke PSSI untuk ya menindak wasit tersebut. Awalnya (kericuhan) dari wasit,” ujar Dek Gam.