BANDA ACEH – Sebanyak 300 atlet cabang olahraga Muaythai bertarung di GOR KONI Aceh. Para petarung dari 19 kabupaten/kota itu memperebutkan tiket kelolosan menuju Pekan Olahraga Aceh (PORA) Pidie Tahun 2022.
Pertarungan Prakualifikasi PORA cabang Muaythai itu dibuka Wakil Ketua Umum KONI Aceh Bahctiar Hasan, Selasa pagi (30/11) dan akan berlangsung hingga 5 Desember 2021.
Dalam sambutannya, Bachtiar Hasan mengatakan, saat ini KONI Aceh telah menempatkan cabang muaythai sebagai salah satu andalan Aceh untuk meraih medali emas pada berbagai even olahraga yang akan dihadapi ke depan, baik level regional, nasional dan internasional. “Khususnya saat kita menjadi tuan rumah PON XX tahun 2024 bersama Sumut,” kata Bachtiar.
Pada PON 2024 mendatang, muaythai akan dipertandingkan di Aceh. Karenanya, selaku tuan rumah, Bahctiar mengatakan, KONI Aceh mengandalkan olahraga beladiri asal Thailand tersebut untuk menjadi salah satu peraih medali emas sebanyak-banyak bagi kontingen Aceh.
“Sangat besar harapan agar dari ajang Pra-PORA kali ini akan lahir atlet-atlet potensial sehingga nantinya bisa menjadi atlet binaan KONI Aceh menghadapi PON 2024,” harapnya.
Ketua Panitia Prakualifikasi PORA cabang muaythai
Agussani mengatakan, petarung bersaing di 20 nomor putra serta enam nomor putri, kategori senior dan junior. Masing-masing nomor tersedia delapan tiket kelolosan. Sementara tuan rumah Pidie otomatis lolos, atau wild card.
“Ini merupakan Pra-PORA kedua cabang muaythai dari tiga kali Pra-PORA yang telah dilaksanakan di Aceh,” jelas Agussani.
Sementara Ketua Umum Muaythai Aceh Dahlan Jamaluddin dalam sambutannya meminta agar semangat, dan kesuksesan seperti yang telah diraih pada ajang PON XX Papua beberapa waktu lalu, juga harus ditunjukkan pada Pra-PORA kali ini.
Seperti diketahui, pada PON XX tahun 2021 Papua, cabang muaythai Aceh berhasil merebut satu medali emas dan dua medali perak. Ini merupakan kali pertama cabang muaythai dipertandingkan di PON, setelah sebelumnya di-eksibishikan pada PON 2016 Jawa Barat.
Keberhasilan atlet-atlet senior di ajang PON Papua, kata Dahlan, tidak dicapai dengan instan. Mereka telah melalui berbagai tahapan, mulai Pra-PORA tahun 2017, PORA Aceh Besar tahun 2018, Porwil Bengkulu tahun 2019 dan sukses di PON papua tahun 2021.
Dahlan menekankan, agar ajang Pra-PORA tahun 2021 dapat diikuti dan dilaksanakan dengan menjunjung tinggi sportivitas dan profesionalitas. Karena Pra-PORA ini akan menentukan siapa yang berhak mewakili masing-masing kabupaten/kota untuk bersaing di ajang PORA Pidie tahun depan.
“Penekanan yang sama juga kepada para wasit dan hakim juri untuk dapat memberikan penilaian secara sportif. Ajang ini akan sangat menentukan langkah Muaythai Aceh dalam upaya meningkatkan prestasi di masa akan datang,” kata Dahlan.
Pembukaan Pra-PORA Muaythai Tahun 2021 turut dihadiri Sekjen PB Muaythai Indonesial Bachri Bachtiar, Anggota DPRA Bardan Sahidi, Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Usman, Danrindam Iskandar Muda Kolonel Inf Marzuki, Dirut Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman serta beberapa ketua pengprov cabang olahraga lainnya. (IA)