BANDA ACEH — Musim ini di kompetisi Liga 1 2021/2022, Persiraja diperkuat satu pemain asing asal Jepang, namanya Shori Murata. Eks pemain Yangon United ini, sudah berada di Aceh sejak sebulan lalu.
Gelandang Persiraja Banda Aceh asal Jepang, Shori Murata memang belum sekalipun bertanding di Liga Indonesia. Klub ujung barat Indonesia ini, mendatangkan Shori dari Yangon United (Myanmar).
Meski demikian, Shori sudah menampakkan kecintaannya pada kultur Indonesia, khususnya budaya ngopi di Aceh. Banda Aceh juga memang dikenal dengan kota seribu warung kopi.
Shori mengakui, selama dia berkelana sebagai pemain sepak bola, Banda Aceh adalah kota yang sangat religius. Sepi dan tenang. ”Aneh memang, tapi justru itu yang membuat saya nyaman,” ujar Shori Murata, Rabu, 28 Juli 2021.
Pemain 27 tahun itu makin cinta setelah mampir ke kedai kopi terdekat. Maklum, kopi sudah menjadi bagian dari hidup Shori.
Selama 10 tahun menikmati kopi berbagai merek dan rasa, tidak ada yang mengalahkan kenikmatan kopi Aceh. Malah, saat libur latihan, kopi menjadi sahabatnya. ”Saya sering ngopi juga bersama pemain asing Persiraja lainnya,” ucapnya.
”Kamu tahu, aku adalah pencinta kopi, sejak 10 tahun lalu. Kopi Aceh adalah kopi terbaik di dunia,” jelasnya.
Menurutnya, di Jepang memang banyak orang yang lebih suka teh. “Minum teh seperti bernapas di sana. Tapi, bagiku, kopi lebih baik,” kata Shori tertawa.
Lebih jauh, Shori juga mengakui saat ini dirinya selalu minum kopi sebelum latihan. ”Sebelum latihan, saya selalu minum kopi. Kafein membantu saya saat latihan,” pungkasnya.
Virus Corona memang sedang hebat-hebatnya menyerang Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan banyak warga Jepang di Indonesia yang kembali ke negaranya.
“Saya tidak punya alasan untuk kembali ke Jepang saat ini. Karena di Aceh mungkin berbeda dengan di Jakarta atau Bali saat ini, di sini (Aceh) tidak terlalu berpengaruh dengan virus,” kata Shori.
Bahkan menurut Shori, tim Persiraja masih bisa berlatih normal seperti biasa sebelum tim diliburkan karena Iduladha.
“Saya mau nikmati Aceh dulu, dan juga latihan ringan sementara waktu karena tim belum mulai latihan kembali, masih libur Iduladha,” ujar pemain 27 tahun itu.
Menurutnya, kenyamanan juga menjadi alasan buat Shori bertahan di Aceh. “Aceh sangat aman dan nyaman. Saya juga tidak mau keluar dari Aceh, karena masih sangat berbahaya dengan virus di luar sana. Itu alasan saya tidak pulang meski sudah libur,” jelasnya. (IA)