Timnas Putri Gagal ke Piala Asia 2026, Garuda Pertiwi Akhiri Langkah di Kualifikasi
Infoaceh.net – Harapan Timnas Putri Indonesia tampil di Piala Asia Wanita 2026 resmi pupus. Garuda Pertiwi gagal merebut tiket setelah hanya menempati posisi runner‑up Grup G babak kualifikasi kedua yang tuntas di Stadion Hisor Central, Tajikistan, Sabtu (5/7/2025) malam WIB.
Skuad asuhan Thomas Gil takluk 0‑2 dari Vietnam pada laga penentuan. Hasil itu membuat Indonesia menutup kualifikasi dengan empat poin—hasil satu kemenangan atas Guam (4‑0) dan sekali imbang lawan Tajikistan (1‑1)—terpaut dua poin di bawah Vietnam yang mengoleksi enam poin.
Sesuai regulasi AFC, hanya juara grup yang berhak langsung lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2026 di Arab Saudi. Indonesia sempat menjaga asa setelah start positif, namun gagal menahan dominasi Vietnam yang tampil efektif lewat gol Huynh Nhu menit 37 dan Nguyen Thi Tuyet Dung menit 74.
Pelatih Thomas Gil mengakui Vietnam bermain lebih matang. “Anak‑anak sudah berjuang, tapi detail kecil—transisi dan disiplin di kotak penalti—menjadi pembeda,” ujarnya usai laga. Ia menegaskan hasil ini akan jadi bahan evaluasi jelang SEA Games 2027.
Kapten Shalika Aurélie mengaku kecewa namun tetap optimistis. “Kami akan bangkit. Sepak bola putri Indonesia masih panjang perjalanannya,” kata bek yang merumput di liga Australia itu.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan apresiasi atas perjuangan Garuda Pertiwi. “Fakta kita menembus kualifikasi kedua sudah progres. Target berikutnya adalah meningkatkan liga putri agar kompetensi pemain terjaga,” tulis Erick dalam rilis resmi.
Kegagalan ini memperpanjang absennya Timnas Putri di panggung Asia sejak terakhir kali tampil pada Piala Asia 1989. AFC Women’s Asian Cup edisi 2026 akan diikuti 12 tim, termasuk tuan rumah Arab Saudi, juara bertahan China, Jepang, Australia, dan Vietnam selaku pengisi slot otomatis dari ranking tertinggi kawasan.
Garuda Pertiwi kini akan fokus pada agenda terdekat: turnamen persahabatan Merdeka Women’s Cup di Malaysia bulan September dan persiapan Pra‑SEA Games.
PSSI menargetkan pemusatan latihan jangka panjang plus uji coba internasional untuk menambal kelemahan organisasi pertahanan dan efektivitas serangan yang terlihat di kualifikasi.
Meski langkah terhenti, perjuangan Shalika cs dianggap memberi sinyal kebangkitan sepak bola putri nasional. Mereka butuh dukungan sistematis—kompetisi reguler, fasilitas setara, dan jam terbang internasional—agar mimpi tampil di panggung Asia bukan sekadar angan.