BANDA ACEH — Presiden Persiraja Zulfikar SBY dituding membayar sisa pembayaran pembelian saham klub dari Nazaruddin Dek Gam menggunakan cek kosong. Zulfikar menyampaikan akan melunasi utang tersebut.
Zulfikar SBY mengakui jika pembelian Persiraja dari presiden sebelumnya, Nazaruddin Dek Gam belum tuntas sepenuhnya.
Namun, ia meminta waktu supaya dana akuisisi yang tersisa bisa dilunasi.
Ia menjelaskan, awalnya memang sempat diumumkan pembelian gratis.
Namun Zulfikar mengungkapkan, sebenarnya terjadi kesepakatan Rp 1 miliar untuk mengambil alih Persiraja, saat itu dibayar Rp 350 juta secara cash dan tersisa Rp 650 juta.
Awalnya, kata Zulfikar, ia memang menargetkan dana peluncuran diambil dari subsidi liga dan uang tiket. Namun nyatanya Liga 2 tak berjalan mulus dan Persiraja tanpa pemasukan.
Dilansir dari detikSumut, Zulfikar awalnya menceritakan proses akuisisi Persiraja dari pemilik lama Nazaruddin Dek Gam. Dia mengaku membeli 80 persen saham dengan tujuan untuk menyelamatkan klub Lantak Laju agar tidak terdegradasi ke Liga 3.
Dia juga mengaku pernah bertemu dengan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki untuk membahas penyelamatan Persiraja. Setelah mendapat dukungan dari Marzuki, baru Zulfikar menggelar pertemuan dengan Dek Gam hingga tercapai kesepakatan akuisisi.
“Saya komunikasi dengan bang Dek Gam sampai dia minta saya siapkan dana Rp 1 miliar, saya saat itu bilang tidak ada dana Rp 1 miliar,” kata Zulkifar kepada wartawan di Stadion H Dimurthala Lampineung Banda Aceh, Jum’at (20/1/2023).
Saat itu, kata Zulkifar, Dek Gam meminta dulu Rp 500 juta. Namun Zulfikar meminta di bawah angka itu sehingga disepakati Rp 350 juta dan Zulfikar langsung membayar tunai.
“Bang Dek Gam bilang sisanya kita potong cek,” jelas Zulfikar.
Dia juga mengaku tidak memiliki uang untuk dipotong cek. Namun Dek Gam disebut meyakinkan Zulfikar bahwa akan ada dana subsidi dari liga sebesar Rp 800 juta serta dari penjualan tiket pertandingan.
Menurutnya, pihak Liga 2 hanya mengirim uang Rp 100 juta sebanyak dua kali. Transfer kedua dilakukan setelah dipotong denda yang dijatuhkan ke klub.
“Liga kemudian terhenti. Saya sudah bilang sama bang Dek Gam saya akan selesaikan kalau memang itu hutang saya, saya akan selesaikan tapi kasih waktu, beri kesempatan kepada kami. Dengan berhentinya liga ini kita akan cari jalan keluar. Kalau gak bisa sekaligus kami mungkin bertahap kita selesaikan,” ujar Zulfikar.
“Jadi intinya beliau sampaikan gratis ternyata tidak gratis,” lanjutnya.
Sebelumnya, Zulfikar SBY dituding membayar sisa uang akuisisi klub dengan menggunakan cek ‘kosong’. Zulfikar mengakusisi klub Lantak Laju dari Nazaruddin Dek Gam dengan biaya Rp 1 miliar.
Seorang Kuasa Hukum Dek Gam, Askhalani, mengatakan, Zulfikar mengakusisi 840 lembar saham atau 80 persen saham Persiraja dengan harga Rp 1 miliar. Namun Zulfikar disebut baru melunasi Rp 350 juta.
“Sisanya Rp 650 juta wajib dibayarkan pada tahap kedua dengan catatan sesuai cek yang diberikan waktu itu. Nah cek ini diberikan saat proses akad perjanjian yang disaksikan notaris. Zulfikar menyerahkan satu lembar cek yang isi di dalamnya adalah 650 juta,” kata Askhalani kepada wartawan, Kamis (19/1/2023).
Menurutnya, jatuh tempo pencairan cek tersebut adalah 22 November 2022. Namun Dek Gam disebut tidak dapat mencairkan cek tersebut karena uang di dalamnya tidak cukup.
“Faktanya kemudian klien kami mencoba untuk mencairkan cek ini pada tanggal 22. Ironisnya dalam cek ini hanya tertera uang Rp 4,8 juta bukan sebagaimana yang dijanjikan dalam perjanjian,” jelasnya. (IA)