Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

10 Tahun Jokowi: Kerusakan Hukum yang Terstruktur dan Sistematis

Jika tidak ada reformasi serius dalam sektor hukum, maka warisan Jokowi bukanlah pembangunan infrastruktur, melainkan kehancuran sistem hukum yang memerlukan waktu panjang untuk dipulihkan.
Oleh: Sri Radjasa MBA
Pemerhati Politik

“FIAT JUSTITIA RUAT CAELUM”, frasa Latin yang artinya “hukum harus tegak walau langit akan runtuh”. Cum adsunt testimonia rerum, quid opus est verbist – saat ada bukti dari fakta-fakta, apa gunanya kata-kata? Adagium hukum di atas, untuk menggambarkan kondisi penegakan hukum di Indonesia.

Alih-alih langit akan runtuh, justru yang terjadi adalah disaat cuaca cerah dan langit tanpa awan gelap, tetapi hukum sudah miring dan hampir rubuh.

Bagaimana ini bisa terjadi. Semua terpulang kepada mental dan moral aparat penegak hukum.

Selama 10 tahun atau dua periode pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menyisakan luka mendalam dalam wajah penegakan hukum di Indonesia. Bukan sekadar kelalaian, tapi kerusakan hukum yang terjadi selama satu dekade terakhir bersifat sistematis, terstruktur, dan mengakar kuat dalam institusi-institusi yang semestinya menjadi benteng keadilan.

Penegakan hukum di era Jokowi telah kehilangan independensi. Hukum berubah wujud menjadi alat kekuasaan.

Alih-alih menjadi pengimbang, aparat penegak hukum justru menjadi perpanjangan tangan penguasa.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dulu menjadi harapan rakyat untuk memberantas korupsi, dipreteli kewenangannya secara bertahap. UU KPK direvisi, komisionernya dikendalikan, dan semangat pemberantasan korupsi nyaris padam.

Fenomena ini tak lepas dari karakter kekuasaan Jokowi yang cenderung otoriter, namun dikemas dalam wajah populisme. Banyak kebijakan dan manuver politik dibalut narasi pembangunan dan stabilitas, padahal hakikatnya mengebiri demokrasi dan membungkam kritik.

Kepolisian dan kejaksaan pun tidak luput dari jerat kekuasaan. Penegakan hukum bersifat tebang pilih, tergantung siapa yang berseberangan dengan pemerintah.

Sementara kasus-kasus besar yang melibatkan orang dalam lingkaran kekuasaan kerap diredam, dipetieskan, atau diolah menjadi tontonan retoris tanpa ujung keadilan.

Retorika hukum terus dimainkan untuk membungkam akal sehat publik. Bukti-bukti sering diabaikan, proses hukum direkayasa, dan keadilan dijauhkan dari rakyat kecil.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Setelah Serang 3 Situs Nuklir, Trump Ancam Iran soal Target Selanjutnya jika Balas Serangan Amerika
Aktivis NU Jakarta Desak KPK Periksa Gus Yaqut atas Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024
Di tengah serangan udara besar-besaran Israel terhadap Iran, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah mengungsi ke dalam bunker.
Serangan Udara Terjadi di Dekat Fordow, Isfahan, dan Natanz, Pertahanan Qom Diaktifkan
Aktivis HAM Ita Fatia Ngaku Diancam Dimatiin Usai Sebut Fadli Zon Bohongi Publik
Iran Konfirmasi Serangan Terhadap Tiga Fasilitas Nuklir Utama
Vira Bercak Putih di Wajah dan Leher, Dokter Tifa: Pak Jokowi Sakit Serius?
Kesepian hingga Akhir Hayatnya, Ini Penyebab Kenapa Wajah Raja Baldwin Rusak
Sosok Zulkifli, Ungkap Kejanggalan Berkas Jokowi di Pilgub DKI 2012: Saya Ngeri Ini Dikloning
Ijazah Jokowi Disebut Dibikin di Pasar Pramuka, Rocky Gerung: Prosedur Ilegal jadi Legal
Ketua MPW ICMI Provinsi Aceh Dr Taqwaddin Husin SH SE MS
Dedi Mulyadi Disiram 3 Kali di Bekasi, Pelaku Bawa Jimat dan Ngaku Bela Anak
Orang-Orang yang Wajahnya Menghitam karena Berdusta kepada Allah
Presiden AS Donald Trump mengumumkan di media sosial bahwa AS telah melancarkan serangan "sangat sukses" terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Ultah ke-64, Jokowi Batal Pimpin PSI: Isu Kesehatan dan Tekanan Politik Jadi Sorotan
Ilustrasi Hukum
Pembukaan turnamen bola basket Perjuangan Cup Vol 2 pada Sabtu, 21 Juni 2025 di Hall Serbaguna Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh. (Foto: Ist)
Dalam memperingati hari jadi ke-79, SPS Aceh menggelar ziarah sejarah ke situs Radio Rimba Raya di Kampung Rime Raya, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Sabtu (21/6). (Foto: For Infoaceh.net)
Tim ekspedisi Gunung Leuser dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 bergerak menuju titik tertinggi dengan berbagai tantangan alam. (Foto: Ist)
Kisah Inspiratif Maryati: UMKM Kecil yang Kini Jadi Penopang Ekonomi Keluarga
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks