INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Opini

Aceh Harus Lakukan Tes PCR Massal Covid-19

Last updated: Jumat, 29 Mei 2020 00:34 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 6 Menit
SHARE

Oleh: Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng

HAMPIR 5 bulan sudah dunia dilanda Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), belum ada tanda pandemik ini akan berakhir. Meski beberapa negara melaporkan penurunan kasus, namun tidak ada yang berani melakukan hidup normal, seperti kondisi 6 bulan yang lalu.

Mirza Ferdian
Ketika Wakil Bupati Memukul, Etika Pemerintahan Tumbang

Berada dalam kondisi lockdown atau pembatasan sosial bersekala besar apapun istilahnya dalam waktu lebih dari 3 bulan bukanlah mudah untuk semua negara. Bahkan negara sekelas Amerika sendiri tidak kuat, ketika banyak desakan dari masyarakat yang kehilangan pendapatan, pekerjaan dan penghidupannya, maka dunia mulai harus memilih antara sektor ekonomi dan dampak sosialnya atau sektor kesehatan dan praktisi di dalamnya. Bila kita membandingan ratio tenaga medis dan masyarakat di negara maju adalah 1:1000 atau 0,01 persen, sementara Indonesia 1: 4000 atau 0,025 persen.

- ADVERTISEMENT -

Semua pemimpin pasti cemas akan dampak kesehatan akibat Covid, namun lebih cemas pada dampak sosial ekonomi yang terjadi. Sangat wajar pada akhirnya dunia mulai berpikir untuk kembali melakukan aktivitas dan menggerakan kembali roda ekonomi yang sempat terhenti. New normal menjadi istilah popular baru. Dunia harus adaptif dengan kondisi covid, kehidupan dengan masker, social dan physical distancing, personal hygine dengan cuci tangan akan menjadi keseharian manusia kedepannya.

WHO membuat beberapa syarat untuk suatu negara masuk ke masa new normal diantaranya telah mampu mengendalikan transmisi Covid-19. Kapasitas sistem kesehatan yang mampu untuk mengidentifikasi, isolasi, menguji, melacak kontak dan mengkarantina, Melakukan pengaturan ketat terhadap kemungkinan kasus impor, pengawasan tempat dengan kerentanan tinggi, terutama rumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental dan pemukiman padat, penerapan pencegahan ditempat kerja seperti jaga jarak fisik, fasilitas dan membiasakan cuci tangan.

- ADVERTISEMENT -
Delky Nofrizal Qutni
Menembus Geureutee, Menyingkap Geopolitik Sumber Daya Mineral Aceh

Taiwan adalah salah satu negara yang sukses melawan Covid -19, mereka sudah awal melakukan new normal, semua aktifitas hampir berjalan normal, hanya perbedaan pada sosial distancing, masker dan cuci tangan. Tentu saja ini tidak didapat dengan mudah, mereka aktif melakukan pemeriksaan case tracking dan case finding. Kapasitas mereka tingkatkan dan kerentanan mampu di turunkan sehingga resiko jauh berkurang.

Indonesia sendiri saat ini berada dalam kondisi tidak stabil, kasus baru masih berkisar diatas 500 perhari, padahal kamampuan deteksi atau pemeriksaan kita masih sangat kecil, bahkan belum mencapai target 10.000 pemeriksaan perhari, dalam rasio Indonesia baru mampu melakukan 600 pemeriksaan dalam 1 juta penduduk bila dibandingkan dengan singapura 20.000 per 1 juta penduduk, amerika 12.000 pemeriksaan per 1 juta penduduk dan korea selatan 17.000 per 1 juta penduduk. Vietnam melakukan 2.600 pemeriksaan per 1 juta jiwa, Brunai Darussalam bahkan memeriksa 33.500 sampel dari 1 juta penduduknya.

Rasio tes RT- PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction) di Indonesia sendiri di Asia tenggara menempati urutan ketiga dari bawah. Menariknya, dengan rasio yang sedikit itu, jumlah kasus positif corona di Indonesia terbilang banyak jika dibandingkan negara Asia Tenggara lain. Artinya, jika rasio tes PCR di Indonesia ditingkatkan, bukan tidak mungkin jumlah kasus positif meningkat berkali-kali lipat.

Mahmud Padang
Menanti KPK Basmi Agen Izin Usaha Peubloe (IUP) Nanggroe di Bumi Serambi Mekkah

Menyadari pentingnya pemeriksaan massal yang lebih akurat, beberapa pimpinan daerah mulai memanfaatkan fasilitas realtime PCR di daerahnya untuk mendapatkan gambaran pasti perkembangan Covid, Kalimantan timur mendapatkan banyak tambahan kasus baru setelah mengaktifkan test massal swab RT-PCR.

- ADVERTISEMENT -

Kepentingan mengetahui kondisi real kasus di lapangan saat ini dikaitkan dengan kemungkinan melakukan new normal dan mencegah gelombang baru covid-19. Para ahli epidemiologi kesehatan memberikan angka ideal pemeriksaan adalah 0.5-1 persen penduduk.

Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kasus Covid-19 rendah hanya 19 kasus positif yang merupakan kasus impor bahkan beberapa waktu sempat kosong. Kondisi masyarakat aceh nyaris normal, segala aktivitas tetap berlangsung seperti biasa, termasuk aktivitas ibadah di mesjid yang di berbagai daerah lain terpaksa ditiadakan. Banyak pujian terhadap hal ini, meskipun kita tidak boleh lengah akan kondisi Aceh yang secara geografis umumnya bersatu dengan wilayah lain Indonesia yaitu Sumatera Utara.

Ada berbagai analisa mengenai kurangnya angka Covid-19 di Aceh diantaranya, adalah tingkat berserah diri yang tinggi dari masyarakat Aceh yang agamis kepada Allah menyebabkan perasaan tenang dan meningkatan imunitas tubuh melawan Corona virus.

Di Aceh tidak terlalu banyak tranportasi umum khususnya dalam kota, seperti bus kota, Aceh tidak punya moda transportasi massal seperti kereta api yang menyebabkan orang berjejal. Selanjutnya adalah pemeriksaan massal belum dilakukan dengan jumlah yang cukup di Aceh.

Memiliki 2 laboratorium pemeriksaan yaitu Balitbangkes dan laboratorium penyakit infeksi Unsyiah, Aceh mampu melakukan pemeriksaan regular 300 sampel perhari, bahkan dalam kondisi terpaksa bisa ditingkatkan 2 kali lipatnya, namun sampai saat ini kemampuan tersebut belum termanfaatkan.

Rasanya terhadap banyak pujian dan sanjungan ke Aceh terkait kondisi Covid-19 sikap terbaik adalah tetap waspada, tetap mensosialisasikan social distancing, pakai masker, cuci tangan dan melakukan pemeriksaan masal covid-19 hingga kita sangat yakin bahwa jumlah real tergambar.

Covid-19 masih jauh dari selesai, new normal segera dijalankan, tapi melindungi manusia adalah upaya yang tidak bisa dilupakan hanya karena sosial ekonomi, kalau harus memilih maka pilihlah keduanya, kita lakukan new normal, kita kendalikan covid-19. Kemampuan Aceh memungkinkan untuk itu.**

* Penulis adalah Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Previous Article Wali Kota: Umumnya Sudah Patuh, Hanya Beberapa Terjaring Razia Masker
Next Article Dyah: Mudah-mudahan Kita Bisa Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Populer

Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
Ekonomi
Bahlil: Negara Maju Saja Dulu Babat Hutan, Kenapa Kita Dilarang Keruk SDA?
Rabu, 25 Juni 2025
Selebgram Malaysia Izza Fadhila jadi sorotan usai video 13 menit yang diduga menampilkannya viral dan menuai hujatan netizen.
Umum
13 Menit Izza Fadhila: Selebgram Malaysia Viral, Netizen Geger Konten Tak Pantas
Senin, 28 Juli 2025
Olahraga
Akhirnya Persiraja Menang di Kandang, Taklukkan Persekat 1-0
Senin, 3 November 2025
Pertamina Geothermal Energy (PGE) bersiap memulai pengeboran sumur eksplorasi panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi Seulawah Agam, Aceh Besar tahun ini.
Ekonomi
PGE Mulai Eksplorasi 190 MW Panas Bumi Seulawah, Minta Pemerintah Aceh Dampingi Pembebasan Lahan
Senin, 3 November 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG HARI SANTRI
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4

Berita Lainnya

Riza Syahputra
Opini

Semua Orang Adalah Pelayan, Cuma Beda Siapa yang Dilayani

Kamis, 30 Oktober 2025
ejak Iwo Jima di Ujung Bara
Opini

Jejak Iwo Jima di Ujung Barat: Sabang dan Generasi yang Lupa Bermain di Tanah Sendiri

Sabtu, 25 Oktober 2025
Bufo Valhallae, Katak Misterius dari Ujung Barat Nusantara
Opini

Bufo Valhallae, Katak Misterius dari Ujung Barat Nusantara

Sabtu, 25 Oktober 2025
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Opini

Saat Kejujuran Menjadi Sunyi

Sabtu, 25 Oktober 2025
Ilustrasi Danantara, Perawan di Sarang Penyamun
Opini

DANANTARA: Perawan di Sarang Penyamun

Kamis, 23 Oktober 2025
Saatnya Erick Thohir Cs Angkat Kaki dari PSSI
Opini

Saatnya Erick Thohir Cs Angkat Kaki dari PSSI

Rabu, 22 Oktober 2025
Opini

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Selasa, 21 Oktober 2025
Opini

Kereta Api Cut Meutia dan Mimpi Rel Panjang Aceh yang Belum Tuntas

Senin, 20 Oktober 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?