Angka Pernikahan Menurun dan Fenomena Meningkatnya Perempuan Bekerja
Wilayah Indonesia yang luas menyebabkan kondisi ekonomi, budaya, dan demografis bersifat heterogen.
Karena itu, fitur-fitur kunci dari SDT dalam konteks ini tak muncul dan berkembang secara seragam (Utomo, 2022). RT di negara-negara berkembang tidak bertindak secara unitaris, seperti digambarkan dalam konteks SDT di Eropa (Todaro & Smith, 2020).
Untuk diketahui, pergeseran demografis ini terjadi di tengah-tengah berbagai ketegangan dan kontradiksi dalam arah perubahan ide yang berkaitan dengan pernikahan dan keluarga.
Perubahan ide yang berlaku yang mendorong pergeseran dalam pernikahan, fertilitas dan keluarga di Indonesia tidak bersifat linear atau tunggal dalam satu arah.
Menurunnya angka pernikahan secara drastis, pada akhirnya, mencerminkan fenomena perubahan nilai dan norma yang terjadi dalam masyarakat saat ini.
Selain itu, kondisi sosial yang berkembang juga memengaruhi pandangan pemuda terhadap pernikahan dan komitmen.
Kemudian, tingkat kesejahteraan juga berkontribusi pada banyaknya pemuda menunda pernikahan.
*Penulis adalah mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry